Lihat ke Halaman Asli

nasti lamag

Ibu Rumah Tangga

Bukan Rute Biasa Tapi Rute Milik Sang Jendral Besar Sudirman

Diperbarui: 26 Maret 2018   21:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

RUTE PANGLIMA SUDIRMAN

Menyusuri  kembali Rute Panglima Besar Jendral Sudirman oleh Para Taruna Taruni Akademi TNI adalah sungguh pengalaman yang berharga.  Panglima besar jendral Sudirman adalah panglima pertama angkatan bersenjata Indonesia dan Jendral pertama dalam sejarah TNI  yang terkenal dengan tak tik perang gerilya nya, di masa perjuangan melawan penjajah dalam mempertahankan kemerdekaan .

PELETON 1 KOMPI A BATALION 1

Banyak pengalaman berharga yang dapat di petik oleh para Taruna taruni ini selama menjalani napak tilas selama tiga hari,melewati rute yang mudah hingga sulit ,mendaki gunung ,menembus hutan,tidur setiap malam dengan berkemah , ,menyusuri Indahnya pantai parang Tritis dan bergantian  membawa tandu duplikat milik jendral Sudirman yang kala itu di gunakan sang Jendral  bergerilya dalam keadaan sakit parah.

REPLIKA TANDU JENDRAL SUDIRMAN

 jarak tempuh 80 km  di mulai dari desa Dusun Grogol dan finish di desa  Bedoyo Gunung kidul Ini merupakan tradisi wajib para Taruna Taruna TNI akademi TNI pada awal kehidupan Militer tahun  pertama  agar kiranya jiwa jiwa patriotisme dan Nasionalisme terpatri di hati sanubari para Taruna Taruni Akademi TNI ini  .

BERJALAN SAMBIL MENYANYIKAN LAGU PERJUANGAN

 Semangat menjalani napak tilas ini  tergambar dari cerita mereka terutama putra saya yang  memang paling senang dengan kegiatan di alam terbuka , yang dengan bangga mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya seumur hidupnya berjalan kaki puluhan kilo meter  dengan ransel puluhan kilogram ,menenteng senjata dengan medan menantang dengan baju satu satunya di badan panas terik ,helem baja ,jurang terjal ,gunung karang ,

NAPAK TILAS PARA TARUNA

Tiga hari  jalan memyusuri rute rute yang pernah di lewati Jendral Sudirman dan pasukannya ,membuat putra saya sempat berpikir membayangkan bagaimana susahnya perjuangan para pejuang kala itu untuk 

SALAH SATU MEDAN YANG HARUS DI LINTASI

berkemah dan berjalan di situasi hutan  belantara dan dengan kurangnya dukungan logistik  dan persenjataan  apalagi Penjajah yang mempunyai kemampuan Militer yang mumpuni baik di darat di laut dan di udara tetapi tetap hal tersebut  tidak membuat gentar  Jendral Sudirman yang terkenal gagah berani dengan pasukan bambu runcingnya.

TIBA DI BALAI DESA

Deru pesawat latih  dari Angkatan Udara yang terbang rendah menderu di area napak tilas  membuatan suasana mirip situasi perang tempo dulu ,  menambah suasana serasa medan perang dan hal inilah yang membuat Taruna Taruni mendapatkan pengalaman yang tidak mungkin terlupakan.

SAMBUTAN DARI ADEK ADEK

SAMBUTAN DARI IBU IBU

Satu lagi yang membuat putra saya sangat bangga adalah mereka selalu di elu elukan masyarakat di hampir desa dan jalan besar yang mereka lewati  dan di sambut layaknya pahlawan ketika melewati sekolahan ,rebus rebusan seperti  singkong ,pisang dan kacang  di sediakan  oleh para penduduk desa dan tempat pos istirahat seperti  di kantor desa , para Taruna Taruni selalu di sambut ramah oleh bapak kepala desa setempat. 

TARUNI AKADEMI TNI MENDAPAT UCAPAN SELAMAT DARI IBU NANI HADI CAHYANTO ISTRI DARI PANGLIMA TNI

Hampir mencapai finish di bedoyo Gunung Kidul para Taruna Taruni di sambut oleh para petinggi TNI yang dengan bangga ikut memberikan semangat dan turut menyanyikan lagu lagu perjuangan  Bersama sama.Terpikirlah oleh saya Lelah luar biasa  pasti di rasakan para Taruna Taruna Akademi TNI ini ,tetapi di jawab oleh mereka bahwa ini adalah pengorbanan  yang tidak ada apa apanya dengan dengan apa yang telah di lakukan oleh Jendral Sudirman dan seluruh  pejuang pejuang lainnya di seluruh NKRI yang rela bersatu dan berjuang ,melupakan ego masing masing demi satu tujuan bersama yaitu NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA.

BANGGA SETELAH MENCAPAI GARIS FINISH

 Keteguhan Panglima Besar Jendral Sudirman yang dalam sakitnya tetap memilih berjuang bersama rakyat  demi mempertahankan kemerdekaan adalah salah satu contoh yang patut di tiru oleh para Taruna Taruni Akademi TNI yang  kelak nantinya akan memiliki keteguhan yang sama dalam mempertahankan NKRI dengan segenap jiwa raganya .

BERZIARAH KE TAMAN MAKAM PAHLAWAN SEBELUM MENJALANI RPS

Seperti apa yang pernah di sampaikan oleh Panglima Sudirman " Sanggup mempertahankan Kedaulatan dan kemerdekaan negara Republik Indonesia ,yang telah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 sampai titik darah penghabisan! " dan akhirnya  ada asa buat kalian para Taruna Taruni Akademi TNI  bahwa nantinya dapat membuat bangga para pahlawan ,pejuang  yang telah gugur dan terbaring kaku di pusaranya ,dan menjadikan apa yang telah mereka korbankan  tidaklah sia sia . 
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline