Melihat langsung teknik cuci otak temuan dr. Terawan di RSPAD Gatot Subroto, yang dipratikkan pada pasien merupakan hal langka buat saya. Kebetulan saya menemani teman yang menjalani prosedur brain wash atau Modifikasi DSA, yaitu metode modifikasi Digital Subtraction Angiogram untuk memulihkan teman saya dari serangan stroke ringan.
Hebatnya prosedur itu bisa kita saksikan di layar TV dan ruangan seperti studio. Ada tiga ruangan yang semuanya berfungsi dan terlihat banyak bolak-balik pasien keluar-masuk, karena prosedur DSA tidak memakan waktu yang lama. Peralatan canggih berharga belasan miliar ini membuat saya terkagum-kagum.
Bagaimana tidak, dokter membedah pembuluh dari di sekitar paha (pasien dalam keadaan sadar), dan dimasukkanlah selang kateter khusus yang sangat kecil ke dalam pembuluh darah. Selanjutnya, melalui TV monitor di luar saya menyaksikan ujung selang itu jalan-jalan menyusuri pembuluh darah dari otak mencari area-area penyumbatan dan menyemprotkan obat yang dapat menghancurkan penyumbatan tersebut. Sensasi dingin dirasakan teman saya ketika obat tersebut disemprotkan.
Belum selesai terpana dengan kecanggihan alat kedokteran zaman sekarang, ternyata para dokter telah selesai melaksanakan prosedur pembersihan seluruh penyumbatan di pembuluh darah teman saya.
Dokter Samuel yang hari itu meng-handle teman saya berkesempatan bercakap-cakap dengan saya. Ada harapan beliau untuk ketersediaan alat untuk prosedur DSA ini di hampir semua rumah sakit tingkat kabupaten di seluruh Indonesia, minimal di tiap ibu kota provinsi, karena waktu merupakan kunci kesembuhan penderita serangan stroke untuk cepat kembali recovery seperti sedia kala.
Perasaan sedih para dokter di sini kadang menangani pasien dari luar jakarta yang karena jarak jauh membuat semuanya jadi terlambat untuk kembali seperti semula. Akhirnya saya bisa melihat teman saya kembali tersenyum dan berbicara seperti sedia kala dan dokter malah menyuruhnya untuk inap beberapa hari dan kembali langsung beraktivitas seperti biasa karena prediksi dokter pemulihan akan segera terjadi beberapa hari ke depan.
Terima kasih buat dr. Terawan dengan penemuannya ini, para dokter dan kru di ruangan DSA ini yang telah menyelamatkan banyak nyawa setiap harinya, dan membuat mereka kembali menikmati hidup normal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H