Lihat ke Halaman Asli

nasti lamag

Ibu Rumah Tangga

Mario Kali: Dari Keluarga Kurang, hingga Pecahkan Kutukan 20 Tahun Piala Presiden

Diperbarui: 11 Juli 2016   23:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mario Kali (dokpri)

Mario B Kali, pemuda kelahiran Atambua, adalah seorang Atlit tinju Nasional. Di daerah kelahirannya sendiri, dia memang tidaklah setenar seperti Mario Klau (Pemenang the voice 2016), tetapi hal itu tidak membuatnya patah semangat untuk terus mengharumkan nama daerah kelahiran dan nama Bangsanya.

Sudah banyak kejuaran yang di ikutinya.Kejuaran pelajar di Papua (perak), Bupati cup Belu (Emas), Kejurda NTT (Emas), Menpora Cup (3 emas), Kejurnas Makasar (Perak) Wapres Cup (Emas) sekaligus di beri gelar petinju terfavorit, dan yang paling mencuri perhatian adalah ketika Mario kali menyabet Emas di gelaran Piala Presiden (2015) yang berlangsung di Palembang.

Medali emas di piala presiden 2015 (dokpri)

Kemenangan yang cukup mengejutkan karena merupakan Atlit bukan unggulan tidak mewakili kabupaten atau propinsinya, tapi datang dengan membawa nama sasananya, Laka Boxing Camp. Karena minus dukungan Pemerintah daerah waktu itu. Membuat ia harus berangkat sendiri tanpa pelatihnya. 

Vincent K Laka, hanya bisa mendengar kabar kemenangannya dari pesawat telepon. Kemenangan ini bukan saja merupakan salah satu pencapaian terbesar dari anak didik Vincent K laka, tetapi juga bagi merah putih yang selama pelaksaanan Piala Presiden 20 tahun terakhir ini, tidak pernah dapat mengkoleksi Mendali Emas.

Korea selatan (dokpri)

Korea Selatan, Thailand, China dan Kuba sudah dia datangi baik untuk pelatihan ataupun kejuaraan. Cerita hidupnya seorang Mario Kali yang bercita cita menjadi seorang Prajurit TNI AD ini bukanlah tanpa lika-liku, lahir dari keluargga sederhana, Ibunya meninggal ketika umur belasan, sang ayah pergi merantau, tanpa ada perhatian keluarga membuatnya banyak mengenal kehidupan jalanan, tinjulah yang membuat ia kembali menemukan arah hidupnya yang benar di bawah asuhan pemilik Laka Boxing camp yang sudah Mario anggap sebagai Ayah dan Ibunya.

Mario Kali di sasana LBC Atambua

Sesekali di sela libur dari TC Pelatnas di Senayan,selalu menyempatkan diri untuk kembali ke sasana yang membesarkannya dan berbagi ilmu ke adik adiknya yang sebagian besar adalah berasal dari keluarga yang berlatar belakang sederhana.

Laka Boxing Camp adalah sasana yang didirikan keluarga Laka karena kecintaaan mereka pada dunia tinju, Melkior Laka yang juga turut melatih di sasana ini bercerita mirisnya kondisi ekonomi keluarga anak anak asuhannya menjadi faktor kendala yang kadang membuat prihatin .

pelatih dan anak didik (dokpri)

Tapi hal itu juga ,membuat para pelatih tambah semangat untuk melatih. Paling tidak dari Sasana ini sudah ada bisa menyumbang Atlit tinju Nasional yang memakai bendera merah putih di dadanya,dan untuk PON 2016 September nanti, dari sasana ini turut menyumbang 3 Atlit tinju mewakili Provinsi NTT.

Pemerintah kabupaten Belu melalui KONI Kab Belu, sudah seharusnya memberikan dukungan bagi anak-anak Belu berbakat, apalagi di bulan Agustus para pelatih berencana mengirim anak-anak ini untuk mengikuti kejuaraan daerah di Kupang.

Sudah pasti dengan dukungan pemerintah daerah mereka akan sangat bangga membawa nama Kabupaten Belu. Keep fighting Mario Kali, Keep Fighting Laka Boxing Camp to “Rai Belu”.

Denpasar Bali (dokpri)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline