Pertama kalinya naik pesawat susi air rute Atambua – Alor yang baru beberapa bulan ini kembali membuka rute perintis bersubsidi dengan tiket seharga 300 ribu untuk 30 menit waktu tempuh, sekadar informasi rute Atambua Alor PP minggu ganjil di layani 1 kali sehari yaitu hari selasa,sedangkan minggu genap melayani 2 kali penerbangan yaitu selasa dan kamis.
Kami mengambil penerbangan minggu genap karena berencana berlibur 3 hari 2 malam di Alor. Pukul 11 00 wita waktunya cheek in, semua masih di lakukan manual mulai dari cetak tiket dan boarding pass, barang barang mulai ditimbang satu persatu termasuk orangnya.
Saya agak protes karena berat badan saya dan anggota keluarga bisa selisih 5 kg dari biasanya. Gimana tidak protes biasanya 63 kg mendadak 68 kg, maklum ibu-ibu paling panik kalo lihat timbangan naik.
Seusai timbang menimbang dan dapat boarding pass kami menunggu di ruang tunggu. Hari itu pesawat susi air dengan kapasitas 12 orang terisi penuh.
Sambil menunggu ternyata 12 orang penumpang semuanya juga baru pertama ini ikut penerbangan dengan pesawat capung ini. Dengar cerita beberapa orang naik pesawat capung 30 menit serasa 3 jam penerbangan, masak sih? Pesawat susi air tiba jam 11.30 dari El Tari Kupang, terlihat cuma satu penumpang yang turun.
Sang pilot orang afrika selatan dan co pilotnya orang Amerika turun untuk mengecek manifes penumpang , istirahat sebentar sekitar 10 menit kemudian penumpang di persilakan naik pesawat.
Kami sekeluarga agak antusias untuk mendapat kursi di depan pilot, karena sudah membaca sebelumnya di internet kalau naik pesawat ini tidak ada batas pilot dan penumpangan, wow keren kan? Kami benar benar dapat memilih tempat duduk, siapa cepat dia dapat, pasang sabuk pengaman langsung dah foto foto dulu, sang co pilot mengecek sabuk pengaman dan menyapa kami satu persatu dengan ramah.
Terlihat pesawat wings air akan mendarat jadi pilot menunggu untuk mendapat ijin take off dari ATC. Setelah di ijinkan kami berputar dulu ke ujung runway mulai gass pool dan take off, ternyata tidak seseram yang diceritakan orang, semuanya mulus serasa naik pesawat boeing 737, cuma sedikit berisik.
Kerennya di atas pesawat, seluruh aktvitas pilot dan seluruh instrumen pesawat dapat kita lihat jelas, bahkan sekali-kali sang pilot selalu menanyakan keadaan kita.
Pemandang mulai dari pantai atapupu,laut lepas , pulau timor terlihat semakin menjauh dan di depan pulau Alor mulai terlihat jelas, pulau yang selama ini cuma terlihat oleh kami dari pantai Atapupu.
Untuk mengetahui sudah di mana kah kita cukup melihat layar flight radar di dashboard pesawat, kadang terlihat sang pilot pandangannya silau karena sinar matahari dan ia memasang anti silau (sunvisor) di kaca pesawat.