Semua agama-agama besar yang pernah ada di dunia ini sesungguhnya berasal dari Tuhan yang sama. Yaitu Tuhan yang menciptakan langit dan bumi beserta seluruh isinya, yang menurut keyakinan saya yaitu Allah.
Jika bukan Tuhan yang sama, lalu Tuhan yang mana lagi yang menciptakan itu? Apakah perlu banyak Tuhan untuk menciptakan alam ini? Tentu tidak, karena akan terjadi persaingan jika masing-masing Tuhan merasa punya wewenang sebagai pencipta.
Pasti Tuhan yang Tunggal itulah yang menciptakan langit dan bumi beserta seluruh isinya, pasti Tuhan itu jugalah yang menciptakan seluruh umat manusia yang berbeda-beda di muka bumi ini.
Pernyataan tersebut terdapat dalam kitab suci Alqur'an, "Hai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan; dan Kami telah menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, supaya kamu saling mengenal". (Al-Hujurat:13).
Dengan demikian, sudah pasti bahwa Tuhan itu juga yang menciptakan orang-orang berkulit putih, berkulit hitam, berkulit cokelat, berkulit kuning langsat dan berkulit sawo matang yang tersebar di seluruh belahan dunia. Dan sudah pasti Dia juga lah yg menciptakan orang-orang Budha, Hindu, Yahudi, Nasrani, Majusi, Islam dan berbagai macam kepercayaan lainnya. Tujuannya supaya bisa saling mengenal dan bukan untuk saling bermusuhan.
Hanya saja, di pihak manusialah yang membuat konsep tuhan dengan versinya masing-masing, ada tuhan versi agama Budha, ada tuhan versi agama Hindu, ada tuhan versi agama Yahudi, ada tuhan versi agama Nasrani, ada tuhan versi agama Majusi, ada tuhan versi agama Islam dan ada juga tuhan versi agama-agama dan kepercayaan masyarakat lainnya.
Agama-agama besar yang terlahir ke muka bumi ini, terutama yang disebut dengan agama-agama samawi karena berasal dari Tuhan yang sama, maka tentu semuanya itu memiliki ajaran kebenaran universal ketika pertama kali diturunkan.
Hanya saja syariat (ajaran) agama yang datang pada masa awal itu belum komplit, oleh karena itulah syariat itu disempurnakan secara bertahap melalui agama-agama yang datang kemudian, lalu syariat itu disempurnakan lagi oleh agama Islam yang datang sebagai agama terakhir.
Agama-agama yang ada itu ibarat berbagai macam jenis kendaraan yang disediakan Sang Pencipta untuk dinaiki oleh umat manusia ketika hidup di dunia ini supaya selamat sampai ke tujuan, yakni tujuan utama umat manusia semuanya akan kembali kepada Sang Pencipta dengan mendapatkan najat (keselamatan).
Hanya saja kendaraan itu ada berbagai macam bentuknya, kendaraan terlahir sesuai dengan keadaan dan kebutuhan zamannya. Misalnya dari sejak permulaan diciptakannya manusia untuk sampai ke suatu tujuan hanya bisa dengan berjalan kaki, lalu ditemukan kendaraan yang bisa digunakan dari jenis-jenis hewan seperti kuda, kerbau, unta, gajah dan lain-lain.
Semakin berkembang keadaan zaman maka ditemukan lagi kendaraan jenis motor atau mobil sederhana untuk di daratan dan perahu layar atau kapal besar untuk di lautan.