Lihat ke Halaman Asli

Nasrun Aminullah Muchtar

Muballigh Jemaat Ahmadiyah Indonesia

Umat Islam Jangan Alergi dengan Kristen, Selamat Natal Saudaraku!

Diperbarui: 25 Desember 2020   11:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

muslimvillage.com


Masih banyak dari kalangan umat Islam di Indonesia sangat "alergi" kalau mendengar nama-nama berbau Kristen, seperti Yesus, Bunda Maria, pohon cemara, topi santa clause dan bahkan mengharamkan ucapan selamat natal.Fatwa tentang larangan meniru-niru umat Kristen dan keharaman ucapan selamat natal berseliweran di beranda media sosial, sepertinya sudah menjadi isu musiman setiap tanggal 25 Desember bagi sebagian umat Islam, terutama kalangan yang ngajinya hanya dalil "tekstual".

Jengah juga rasanya tiap tahun bahas yang itu-itu terus kayak nggak ngerti-ngerti, umat ini masih sibuk ngeluarin dalil seperti "Man tasyabbaha biqaumin fahuwa minhum" (barangsiapa yang meniru suatu kaum maka ia bagian dari kaum itu). Padahal dalil itu dalam konteks yang seperti apa harus diterapkan, itu yang harus bijak, bukan pukul rata.

Sedangkan umat lain sudah berpikir maju, bagaimana supaya kehidupan umat manusia saling kenal mengenal secara global, bisa berdampingan dan bekerjasama. Orang-orang berlomba menggali ilmu pengetahuan modern dan teknologi, sementara kita setiap tahun masih meributkan masalah dalil haramnya ucapan selamat hari ibu dan selamat hari natal.

Kalau di negara-negara maju menyinggung tentang status keyakinan agama orang lain itu hal yang tabu, karena itu menyangkut privasi keyakinan seseorang yang urusannya cukup ia dengan tuhannya.

Umat kita yang masih "alergi" mendengar nama-nama yang berbau Kristen seperti Yesus, Maria, Roh Kudus itu sebenarnya bahasa yang juga ada tertera dalam Alqur'an seperti Isa, Maryam dan Ruhul Qudus. Mungkin perlu banyak membaca dan sekali-sekali piknik juga ke luar negeri supaya pengetahuannya lebih luas.

forum.lowyat.com


Faktanya di Uni Emirat Arab, tepatnya di ibukota Abu Dhabi, terdapat sebuah masjid megah bernama "Maria Bunda Yesus". Masjid ini semula bernama "Muhammad Bin Zayid", nama yang diambil dari Putra Mahkota Abu Dhabi, Muhammad bin Zayid Al-Nahyan.Sang putera mahkota pada tahun 2017 memutuskan untuk mengganti nama masjidnya menjadi "Maria Bunda Yesus" (Maryam Ummu Isa) sebagai lambang persaudaraan dan kedamaian untuk menghormati umat Kristen di negara tersebut.

Ada lagi sebuah masjid yang berlokasi di Syracuse, New York, Amerika Serikat yang bangunannya adalah bekas sebuah gereja. Memang ada beberapa gereja di negara Amerika maupun di negara-negara lain yang berubah fungsi menjadi masjid. Masjid ini diberi nama Masjid Isa Ibn Maryam atau disebut dengan The Mosque of Jesus, Son of Mary.

Lalu, benarkah dengan mengucapkan selamat natal kepada umat Kristen itu sama saja mendukung kemusyrikan dan mengucapkannya menjadi haram?

Perlu diketahui bahwa ulama-ulama yang mengharamkannya kebanyakan adalah ulama-ulama yang selalu dijadikan rujukan oleh golongan Islam garis keras wahabi, salafi dan ikhwanul muslimin seperti Ibnu Taimiyah, Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah, Syekh Bin Baz, Syekh Utsaimin, Syekh Ibrohim bin Ja'far, Syek Ja'far At-Thalhawi.

Ulama-ulama tersebut berfatwa menurut kondisi keadaan mereka saat itu dan lebih berlandaskan kepada dalil-dalil tekstual semata. Alasan mereka mengharamkan ucapan natal karena dengan mengucapkan itu sama katanya dengan mendukung akidah agama Kristen yang mempercayai Yesus sebagai anak Tuhan, padahal jika melihat kepada niat orang yang mengucapkan selamat natal saat ini bukan untuk mendukung itu, tetapi semata-mata karena agar persaudaraan antar umat beragama tetap terjaga.

Dari beberapa ulama yang mengharamkan itu, banyak juga para ulama membolehkan mengucapkan selamat natal, terutama ulama yang berpaham moderat seperti Syekh Yusuf Qardhawi, Syekh Musthafa Zarqa, Syek Nasir Farid, Habib Ali Al-Jufrie, begitu juga ulama-ulama Timur Tengah dan belahan dunia lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline