Lihat ke Halaman Asli

Pendidikan Menghadapi Krisis di Rumah

Diperbarui: 14 Mei 2021   16:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bila hari ini sedang krisis, berarti esok akan berkelimpahan. Bila hari ini berkelimpahan persiapkan bahwa esok akan krisis. Nabi Yusuf berfikir dengan logika seperti ini. Maka dibangunlah beragam proyek untuk menyiapkan krisis. Semut pun berfikir seperti Ini, saat musim panen disiapkan untuk musim penghujan.

Dulu di rumah perkampungan ada pangkeng dan lumbung padi. Gabah ditaruh di lumbung agar tidak mudah rusak. Bila dibutuhkan, gabah ditumbuk lalu dimasukkan ke pangkeng. Pangkeng menjadi tempat persediaan bahan mentah. Lumbung untuk persediaan hasil pertanian.

Dahulu krisis tak terlalu berpengaruh di pedesaan. Ikan tinggal diambil di empang atau sungai. Buah dan sayuran tinggal mengambil di kebun. Seandainya semua tidak ada, yang penting siapkan garam. Makan dengan nasi dan garam saja sudah sangat luar biasa. Itulah pengalaman ku dahulu.

Sekarang gaya hidup berubah. Uang hari ini dihabiskan untuk hari ini. Penghasilan bulan ini dihabiskan di bulan ini pula. Seakan tidak ada lagi hari esok. Seakan hidup itu untuk menghabiskan yang sudah dimiliki. Apakah orang sekarang lebih miskin dari orang dulu?  Apakah kesejahteraan orang dulu lebih baik? Ataukah hanya gaya hidup dan mindset melihat  kehidupan?

Mengelola konsumsi. Meneliti kebutuhan. Perhatikan yang dimakan dan yang diminum. Merupakan pemikiran dasar. Merupakan pengetahuan dasar. Merupakan dasar pijakan pengelolaan uang. Sayangnya cara berfikir ini tidak pernah diajarkan ke anak-anak kita. Yang ada, hanya bagaimana supaya anak tidak menangis dan merengek saja, menyediakan apa yang diinginkan anak. Jadi, kitalah yang sebenar telah menghancurkan anak kita.

Dahulu desain rumah, dengan adanya lumbung dan pangkeng, merupakan desain pendidikan anak secara tak langsung. Adakah persediaan makanan siap saji di rumah? Adakah persediaan snack dan kemilan di rumah? Bila menginginkan sesuatu, seorang anak harus memasaknya dulu. Atau menanamnya dulu. Butuh kesabaran dan perjuangan hanya untuk makan. Sekarang, seorang anak cukup menangis dan merengek semua sudah tersedia.

Mulailah mendidik anak dengan membuang persediaan snack, camilan, dan makanan siap saji. Sediakan bahan mentah, di mana seorang anak harus melakukan sesuatu terlebih dahulu untuk merasakan nikmatnya makan dan minum. Maka secara tak langsung kita sudah mengajarkan berbagai keterampilan hidup yang dapat digunakan di saat krisis. Dan tahu bagaimana menghadapi krisis disaat keberlimpahan.

Channel Youtube Dengerin Hati

Nasrulloh Baksolahar




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline