Lihat ke Halaman Asli

Membongkar Jiwamu

Diperbarui: 29 Agustus 2018   12:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Mengapa saya ada di sini? Itulah pertanyaan sebelum berkiprah di sebuah institusi. Bila sudah tahu jawabannya, jiwa akan tentram dalam mengeksplorasi potensi dan kompetensi diri.

Mengapa saya ada disini? Bila sudah menemukan jawabannya, jiwamu akan kokoh dan tegar dalam berkiprah di sebuah institusi. Semua kesulitan terasa mudah. Segala solusi mudah dicari. Bila masih gamang, engkau hanya menjadi benalu menyerap sumberdaya tapi tak berkarya maksimal.

Mengapa berada di sini? Bila tidak ada lagi alasan yang kokoh. Setinggi apa pun posisimu, yang muncul hanya kegelisahan. Ada pertentangan antara jiwa dan aktivitasnya. Ini sangat memberatkan dan menguras energi, walau sebenarnya pekerjaannya cukup ringan.

Mengapa berada di sini? Suatu saat jawabannya menyentuh mata hati. Namun suatu ketika, jawaban itu tak ada lagi. Zaman terus bergulir. Waktu terus berputar. Setiap masa memiliki jawabannya sendiri. Itulah pergolakan jiwa.

Sebagian orang mungkin tak pernah peduli, "Mengapa Ada di sini?" Karena semua sudah menjadi rutinitas harian. Hadir hanya untuk melaksanakan tugas. Mendapatkan apa yang diinginkan. Cukuplah sudah semua kebutuhan. Lalu apa lagi yang dipikirkan?

Obsesi dan cita-cita. Kemanfaatan hidup, makna hidup dan prinsip hidup. Itulah yang membuat orang selalu memperbaharui jawaban, "Mengapa saya ada di sini? Apakah di tempat ini bisa mengoptimalkan peran kehidupan?"

Hidup tanpa arah, bila tidak pernah bertanya pada dirinya, pada jiwanya, pada hatinya? Bertanyalah pada dirimu sendiri. Itulah yang selalu dilakukan para pemimpin luar biasa di tengah situasi yang genting dan mendesak. Bertanyalah pada dirimu, jiwamu dan hatimu? itulah yang bisa menjaga keadilan dan kebijaksanaan dalam bersikap. Itulah yang bisa menemukan hakikat filosofis dari semua keputusan dan ketetapan. Kekokohan argumen terlahir dari pertanyaan terhadap dirimu sendiri.

Mengapa ada disini? membongkar semua relung hati dan jiwa hingga menembus dasar jiwa. Bertanyalah pada jiwamu, maka engkau akan tahu dirimu sendiri. Dirimu tercermin dari tujuan hidupmu. Tujuan hidup terbongkar dengan sebuah pertanyaan, "Mengapa ada di sini?"




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline