Makin unik makan makin sulit pula untuk memproduksinya. Makin seragam maka akan makin simpel pula dalam memproduksinya.
Awalnya bakso lahar hanya menjual satu jenis produk yaitu bakso isi jumbo. Bakso ini dibuat karena permintaan khusus dari pemilik kedai mitra bakso lahar. Model ini ternyata diminati juga oleh beberapa kedai lainnya akhirnya makin banyak saja jumlah produksi yang dibuat.
Pertumbuhan Reseller pun makin menjamur dan kosumen akhir yang menikmati pun makin bertambah ini membuat tim bakso lahar mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Untuk merespon hal ini akhirnya tim bakso lahar mengeluarkan dua jensi produk. Jensi bakso isi jumbo yang khusus untuk kedai. Bakso biasa yang ukuran sedang untuk Reseller dan konsumen akhir.
Cara ini membuat waktu produksi semakin efisien dan efektif. Mengingat pembuatan bakso sedang lebih mudah dan bisa dibuat dengan menggunakan mesin pencetak baso.
Dengan cara ini irama produksi dan permintaan resller dan konsumen menjadi seimbang, karena permintaan bakso sedang lebih banyak dari kedai mitra.
Tidak itu saja, bentuk bakso ukuran sedang pun sebenarnya hasil riset pasar yang menunjukan bahwa banyak konsumen yang hanya ingin "icip icip" bakso saja. Untuk itu mereka meminta varian bakso yang tidak membuat kenyang.
Bila ukuran bakso yang dijual jumbo saja maka banyak konsumen yang merasakan kekenyangan. Dengan ukuran sedang maka konsumen masih bisa menikmati dan makan hidangan yang lain.
Dengan memahami kebutuhan segmentasi pasar bakso lahar maka tim bakso lahar pun bisa semakin menyederhanakan proses produksinya.