Lihat ke Halaman Asli

Pembantaian Subuh, Militer Mesir Tersudut

Diperbarui: 24 Juni 2015   10:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembantaian terhadap 42 demonstran yang korbanya terdapat wanita dan 5 anak-anak, mendapat kecaman keras. Militer Mesir pun tersudutkan.

Belgia bereaksi, pasca pembantaian subuh 8 Juli 2013. Dubesnya ditarik sebagai bentuk protes terhadap militer Mesir.

Penasihat al-Azhar, menyatakan penolakan sebagai anggota komite perdamaian dan justru mengobarkan perlawanan terhadap kudeta militer.

Di tubuh militer sendiri, 27 prajurit dieksesuksi oleh perwiranya karena tidak mau menembak para demonstran yang tengah shalat subuh di rakaat kedua. Para jendral yang tidak setuju ditahan sebagai tahanan rumah. Termasuk kepala intelejen Mesir.

Agar pembantaian subuh ini tidak beredar luas. Militer beraksi cepat. Memutus jaringan internet, menuntup TV dan merekayasa pembantian ini.

Koran dan media, diharuskan untuk memberitakan bahwa teroris tengah berusaha merangsek masuk ke garda republik.

Para demostran yang tewas, ditutupi pakaian-pakaian tentara atau polisi untuk mengesankan bahwa yang tewas adalah dari pihak militer.

Mereka yang ditangkap dipaksa militer untuk membuat pernyataan bahwa mereka adalah terorist.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline