Lihat ke Halaman Asli

ATM Bersama (ku) Sayang

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini merupakan post pertamaku, maaf kalo kepanjangan (curhat sebabnya...:). Jumat, 8 Juni 2012 malam merupakan hari yang tak akan terlupakan . Berboncengan dengan istri dan kedua anak-anakku, menuju kesebuah ATM di bilangan perumahan Graha Asri dekat dengan sebuah klinik. Kartu ATM dikeluarkan dari dompet yang ada di saku belakang, bergegas karena ingin mengambil uang secara tunai.  Kartu ATM dari Bank BTN. Bank yang ku percaya untuk membantu dalam kepemilikan rumah. Transaksi pengambilan uang tunai dengan menggunakan ATM Bersama. Mesin ATM yang saya tuju adalah ATM Bank BJB.

Setelah memasukkan password, lalu memencet tombol pengambilan tunai. Jumlah uang yang saya ambil adalah tiga juta rupiah. Karena tidak bisa sekaligus mengambil tiga juta, dan hanya bisa maksimal satu juta lima ratus setiap pengambilan, maka saya mengambil dua kali pengambilan.

Dari pengambilan yang pertama sebetulnya sudah kelihatan ada keanehan. Ketika menyebutkan angka yang sudah ditentukan (satu juta lima ratus rupiah) dan memencet “OK” (tanda uang akan diambil), mesin ATM menunjukkan sesuatu yang tidak “normal”, setelah menunggu beberapa saat ternyata uang tidak keluar dan kartu ATM keluar secara otomatis. Awalnya tidak curiga, karena mungkin uang yang di ATM sudah habis atau kosong.

Lalu untuk meyakinkan saya coba sekali lagi, dan ternyata hal itu terulang kembali. Lalu saya coba untuk mengecek nilai saldonya, ternyata saldo bank berkurang sebesar 3 Juta rupiah. Kaget luar biasa. Malam yang dingin, capek pulang dari kesibukkan kerja, ternyata harus mendapati hal yang tidak pernah disangka.

Antara ragu dan tidak tahu menjadi satu.  Mau minta tolong ke siapa, ke telp center takut ada penipuan dan sebagainya dan sebagainya. Kepala panas tapi hati harus dingin, berpikir sejenak menunggu di luar ruang ATM. Lalu mengecek ke ATM bersama yang lain yang diluar perumahan, untuk sekedar mengecek saldo berharap tadi hanya kesalahan sebentar. Ternyata, saldo sama dengan setelah dikurangi 3 Juta pengambilan (1,5 juta kali 2). Lemes rasanya, tiga juta yang harusnya di tangan …tertunda karena ada masalah dengan mesin ATM. Fyuhh…antara jengkel, kesel, capek menjadi satu. Ditambah besok hari sabtu yang pastinya libur, tidak bisa langsung untuk mengajukan pengaduan (ke bank). Ok, saya bersabar menunggu hari kerja. Sebelum pulang saya masih penasaran, lalu mampir sekedar mengecek jangan-jangan ada uang yang keluar dari mesin ATM ketika saya pergi dan ada orang yang berbaik hati untuk mengembalikan. Ternyata Harapan tinggal harapan.

Masalah di mesin ATM tapi yang kena getahnya kita, nasib sungguh nasib…cuman berpikir bagaimana kalo itu uang terakhir dan akan digunakan untuk sesuatu yang penting dan genting,…nggak bisa dibayangkan.

Ok,..ke esokkan harinya (red:minggu berikutnya) ,istri menuju ke Bank BTN di cabang pembantu Graha Asri. Ditanyakan prosedurnya lalu saya follow up di Bank BTN Capitol Jababeka II,  setelah mengisi lembar pengaduan dengan data asli lengkap,…KTP (bukan Foto Copy) dan Kartu ATM. Sebagai informasi melakukan pengaduan bisa diwakilkan dengan syarat menyertakan KTP Asli dan ATM yang bermasalah, lalu KTP Asli sebagai pemohon (red:yang mewakilkan). Isi dengan jelas lembar pengaduan itu, dan alasan mengajukan pengaduan. Setelah itu tunggu selama kurang lebih 14 hari kerja (informasi dari Costumer Service).

14 hari kerja bukan waktu yang sebentar, apalagi kalo berhubungan dengan hajat hidup orang (red:kebutuhan dana/uang). Kejadian terjadi tanggal 8 Juni, tapi baru saya adukan tanggal 15 Juni. Terlambat memang, tapi lebih baik terlambat dari pada uang hilang…:)

Tanggal 28 (kalo tidak salah ingat) merupakan telepon saya yang pertama ke Bank BTN cabang cikarang, karena semua pengaduan yang dari wilayah cikarang akan “dilempar” ke Cabang,  walaupun belum maksimal 14 hari kerja. Dijawab oleh pihak Bank yang diwakili oleh CS, saya disuruh sabar menunggu, karena masih menunggu konfirmasi dari Bank BJB-nya. “Lama juga ya…”pikir saya.

Setelah itu hampir 2 atau 3 hari sekali, selalu saya telpon ke Bank BTN. Jawabannya sama, sabar masih menunggu konfirmasi dari pihak Bank BJB. Saya tidak tahu prosedur yang pasti, tapi kalo saya melihat harusnya ini bisa diselesaikan dengan cepat. Karena ini yang bekerja adalah system. Kalo system menolak, bisa langsung dikatakan ke nasabah kalo pengaduan itu salah. Kalo ternyata itu benar segera ditindak lanjuti pengaduan itu. Saya hanya bertanya perlindungan terhadap nasabahnya dimana. Sampai tanggal 02 July 2012 belum ada keputusan atau informasi dari bank. Tapi, akhirnya uang itu kembali 100% ditambah biaya penarikan tunai utuh pada tanggal 10 July 2012, 17 Hari kerja tepatnya (red:lebih dari 14 hari kerja)

Syukur Alhamdulillah uang telah kembali, terimakasih kepada Bank BTN dan Bank BJB dan kasus telah selesai, tapi masih bertanya kenapa bisa lama secara itu adalah system dan teknologi yang bekerja, selain tanda tangan persetujuan tentunya…:). Apabila anda mengalami hal yang sama jangan menyerah untuk menuntut hak anda. Terimakasih

Noted : Sampai sekarang saya masih setia menggunkan jasa ATM Bersama (walau sedikit pilih-pilih.. :).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline