Lihat ke Halaman Asli

Hakikat dari Sebuah Service Kepada Pelanggan

Diperbarui: 20 Juni 2015   04:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1402234225696826805

[caption id="attachment_341235" align="aligncenter" width="549" caption="Hakikat dari sebuah service adalah bagaimana seorang karyawan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan usaha yang berasal dari dalam hati"][/caption]

"Merebut lebih mudah daripada mempertahankan". Mungkin kutipan tersebutlah yang cocok untuk menggambarkan kondisi sebuah perusahaan yang perlu mengerahkan tenaga dan stategi yang sangat jitu dalam usahanya untuk memaintain pelanggan agar tidak pindah ke lain hati. Terkadang banyak sekali perusahaan yang merasa bahwa keunggulan produk yang dimilikinya membuat perusahaan tersebut tidak perlu bersusah payah memberikan service yang prima. Banyak pula yang berfikir jika produk sudah bagus, maka pelanggan akan terus berdatangan meskipun service yang diberikan ala kadarnya.

Apakah ini prinisp yang keliru? Ya, saya yakin banyak sekali individu yang sudah mengetahui kekeliruan ini. Akan tetapi, sayangnya banyak pula yang tidak mempedulikan dahsyatnya kekuatan dari sebuah service. Di dalam sebuah bisnis, service merupakan ujung tombak dalam memaintan pelanggan. Disamping produk yang berkualitas, service yang prima sangatlah di perlukan untuk memastikan bahwa pelanggan tetap loyal dengan produk yang kita tawarkan.

Lalu apa sebenarnya hakikat dari service? Service adalah segala sesuatu yang kita lakukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Namun seringkali banyak dari kita yang salah mengartikan arti dari sebuah service. Banyak yang menganggap menyapa pelanggan dengan sebutan "selamat sore Ibu ada yang bisa saya bantu" adalah sebuah service. Menyapa pelanggan bukanlah sebuah service, akan tetapi memang kewajiban dari seorang karyawan. Jika kita kita tidak menyapa jika ada pelanggan yang masuk ke toko, itu namanya kurang ajar.

Service sangat berkaitan erat dengan effort. Usaha kita untuk memuaskan pelanggan mencerminkan image dari perusahaan. Sayangnya, banyak sekali karyawan yang tidak mempedulikan usaha dalam memberikan service yang baik ini. Mereka berpikiran "mau saya beri service yang baik atau tidak, gaji saya toh juga segini segini juga", ini adalah pemikiran yang sangat keliru sekali. Seandainya saja seorang karyawan tidak peduli terhadap service, lama kelamaan toko yang dia jaga pun akan sepi pelanggan, akhirnya karyawan tersebutlah yang harus dikeluarkan karena toko yang bangkrut. Untuk itu, dalam memberikan service kepada pelanggan, janganlah sekedar memberikan service belaka atau asal asalan. Gunakanlah hati tanpa paksaan. Karena karyawan yang bekerja sekedar hadir dan karyawan yang bekerja dengan hati, memberikan efek yang sangat jauh berbeda terhadap pelanggan. Kerja hadir, atau kerja dengan hati, berbeda bumi dengan langit.

Jadi, hakikat dari sebuah service adalah bagaimana kita memuaskan pelanggan dengan memenuhi kebutuhanya dengan usaha dari dalam hati.

Nasrullah Taufik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline