Air adalah zat yang paling melimpah di permukaan bumi, komponen utama dari semua makhluk hidup dan kekuatan utama yang terus menerus membentuk permukaan bumi. Air juga merupakan penentu pengaturan iklim di permukaan bumi untuk kebutuhan hidup manusia (Indarto, 2010).
Air yang berasal dari mata air merupakan salah satu komponen penting dalam mekanisme alam yang disebut siklus hidrologi. Siklus air adalah salah satu dari enam siklus biogeokimia yang berjalan di bumi, yang akan selalu terlibat dalam pembentukan neraca air di bumi (Darwis, 2018).
Secara umum siklus hidrologi merupakan sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer bumi dan kembali ke atmosfer, dan proses ini berlangsung terus menerus.
Dalam siklus hidrologi, terdapat beberapa fase dalam proses perpindahan letak dan bentuk air, yang mengalir secara terus menerus (sirkulasi).
Proses peredaran air dapat terjadi melalui penguapan air di laut (evaporation), di dalam tanah (soil evaporation) dan pada tumbuhan (evapotranspiration) yang dipengaruhi oleh panas matahari.
Setelah terbentuk awan pembawa hujan, maka akan terjadi hujan (precipitation). Kemudian dari proses hujan ini, ada yang menguap kembali ke awan, ada yang jatuh langsung ke bawah, ada yang tersangkut tumbuhan, dan ada yang jatuh ke tanah.
Air yang mencapai permukaan tanah, sebagian masuk untuk mengisi lubang atau rongga -- rongga di permukaan (surface retention) di danau dan sungai, lalu sebagian lagi mengalir langsung ke permukaan (runoff) dan sebagian lagi diserap ke dalam tanah (infiltration).
Air resapan akan menjadi sungai yang selanjutnya disebut saluran bawah tanah, dan sebagian lagi akan mengalir ke sumber air permukaan terdekat seperti sungai atau danau. Air mengalir melalui saluran bawah tanah, sebagian meresap jauh ke dalam tanah (seepage) menjadi air tanah, kemudian mengalir ke akuifer, dan sebagian lagi keluar dan menjadi mata air.
Air tanah tidak dapat diamati secara langsung melalui permukaan bumi, dan diperlukan survei awal berupa survei permukaan yang dilanjutkan dengan survei bawah tanah.
Salah satu metode untuk memperkirakan keberadaan air tanah adalah metode geolistrik. Metode ini lebih umum digunakan karena relatif sederhana dan murah untuk diterapkan.