[caption id="attachment_325905" align="alignnone" width="300" caption="Foto: SBY (sumber www.sayangi.com)"][/caption] Sikap walk out yang diambil Partai Demokrat pada sidang paripurna Rancangan Undang-undang (RUU) Pilkada memicu kontroversi oleh sejumlah pihak, tak terkecuali penghuni dunia maya pengguna media sosial. Sikap yang diambil oleh PD tersebut dianggap memangkas hak demokrasi rakyat untuk memilih sendiri pemimpin mereka. Namun, tak terima dengan keputusan PD oleh mereka, sang ketua umum Bapak Susilo Bambang Yudhoyono malah kena serangan bully. Hastag #ShameOnYouSBY yang menyudutkan Presiden ke-6 Indonesia ini, bahkan memuncaki trending topic di dunia maya.
Bully terhadap SBY ini sebenarnya tidak baik untuk dilakukan. Apa lagi hanya dengan alasan walk out Partai Demokrat. Sosok SBY masih menjadi pemimpin Kita. Sepuluh tahun beliau mengabdi untuk negeri sepantasnya kita apresiasikan, selama kepemimpinan beliau banyak prestasi yang diperoleh.
Diakhir masa tugasnya yang tinggal mengitung hari, seharusnya suka cita, rasa terimakasih dan salam hormat yang pantas kita kirim untuk SBY. Jika memang kita tidak setuju dengan apa yang disahkan wakil kita di parlemen, pengesahan RUU Pilkada. Masih ada waktu 5 tahun lagi untuk mengusulkan dan memilih wakil rakyat yang sependapat dengan kita. Namun, keputusan pemilukada oleh DPRD tetap harus dijalani. Belum tentu juga pemilihan kepala daerah oleh DPRD akan menjadi kemudharatan, ladang politik uang dan sarang para koruptor. Bisa saja banyak hikmah yang didapatkan nantinya. Kita nantikan saja apa yang akan dilakukan oleh wakil rakyat di DPRD dalam hal memilih kepala daerah, nikmat atau mudharat? Terimakasih bapak SBY 10 tahun mengabdi dan #StopBullySBY.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H