Lihat ke Halaman Asli

Nasrul

nasrul2025@gmail.com

Demo Diperlukan untuk Menyadarkan Para Elit Rakus di Negeri Ini

Diperbarui: 11 April 2022   13:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

mahasiswa sedang berdemo (dok.nasional.tempo.co)

Demo besar yang terjadi hari ini tanggal 11 April 2022 adalah puncak dari seluruh aksi yang sudah dilakukan oleh mahasiswa dalam beberapa hari terakhir. Dalam demo ini mahasiswa menuntut penolakan penundaan pemilu dan menurunkan harga minyak  goreng, minyak pertamax dan bahan pokok lainnya.

Aksi demo merupakan hak konstitusi dan tidak boleh dilarang, sebab Indonesia merupakan Negara demokrasi. Oleh karena itu, setiap aksi yang dilakukan selama tidak anarkis maka kepolisian wajib tetap menjaga keamanan dan tidak boleh refresif terhadapan pendemo.

Demo hari ini tidak lepas dari tidak tegasnya pemerintah dalam menangkap mafia minyak  goreng sehingga sampai sekarang minyak goreng tetap mahal dan tidak ada sinyal mau turun. Oleh karena itu, mahasiswa sebagai agen of change dan sebagai penyambung aspirasi rakyat melakukan demo supaya pemerintah sadar bahwa rakyat sudah sangat menderita maka  diharapkan pemerintah mau berbuat membantu rakyat bukan membantu mafia.

Aksi demo yang dilakukan oleh badan eksekutif mahasiswa seluruh Indonesia (BEM SI) yang rencana semula dilaksanakan di istana Negara tapi berubah rencana ke gedung MPR --DPR. Aksi demo dilakukan atas tidak percayanya rakyat kepada wakilnya yang mana lebih memihak kepada elit dan menindas rakyatnya sendiri. 

Hal ini dapat dilihat dengan di sahkannya perundangan tentang ibukota Negara yang mana sangat membingunkan karena Indonesia belum pulih ekonomi malah ingin membuat ibukota baru yang biayanya mahal sekali.

Selain itu, ada juga undang -- undang omnibus law yang di sahkan di tengah malam tanpa melakukan studi kepada rakyat dan buruh, yang mana dalam  undang -- undang Omnibus law pemerintah lebih memihak asing daripada rakyatnya sendiri. Sehingga rakyat merasa anggota dewan yang duduk di senayan sudah tidak peduli lagi terhadap rakyatnya dan sangat peduli terhadap asing.

Oleh karena itu, demo yang dilakukan oleh mahasiswa merupakan kumpulan kejengkelan mahasiswa dan rakyat terhadap kelakuan pemerintah dan anggota dewan dalam melakukan tugas mereka yang hanya peduli dengan uang dan uang. Sehingga menyebabkan rakyat mati rasa terhadap pemerintah dan hanya dengan berdemo pemerintah akan sadar. 

Sebab demo mengundang massa yang besar dan jika chaos sedikit pemerintah yang ada bisa langsung tumbang seperti yang terjadi sama bapak Soeharto dan Bapak Abdurrahman wahid (Gus Dur). Dua presiden tersebut tumbang sebab sudah kehilangan legitimasi dan kepercayaan dari rakyat Indonesia.

Selain itu, demo juga tentang penolakan penundaan pemilu 2024 yang di gaungkan oleh  menteri dalam kabinet bapak Jokowi, yang mana dua hari ini sudah memberi pernyataan tidak ada penundaan namun yang dikatakan tidak jelas penundaan apa, sehingga mahasiswa mencium pemerintah ingin mengubah UUD 1945 tentang jabatan presiden dua periode menjadi tiga periode.

Hal ini di anggap serius karena sudah tiga ketua umum partai yaitu PAN, PKB dan GOLKAR mengatakan sikap ingin menunda pemilu alasanya ini sedang masa covid 19, sehingga tidak elok melakukan pemilu yang biayanya sangat besar. Jadi, solusinya kata mereka tunda pemilu padahal hal itu melanggat konstitusi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline