Lihat ke Halaman Asli

Nasrul

nasrul2025@gmail.com

Hadiah Murid untuk Guru Tidak Mesti Kado sebab Tidak Semua Mampu

Diperbarui: 26 November 2020   04:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kue dari pihak yayasan (dok.pribadi)

Setiap tanggal 25 November selalu diperingatkan sebagai hari guru, iya. Hari guru diperingatkan sebagai bukti bahwa jasa guru wajib diingat.

Pada hari guru biasanya  akan ada kado dari siswa kepada gurunya, oleh karena itu, guru akan lengkap kebahagiaanya saat anak murid memberi hadiah sebagai tanda sayang kepada guru.

Tahun ini adalah tahun ke empat saya menjadi guru, khusus pada tahun ini saya sudah mewanti --wanti murid untuk tidak memberikan  hadiah kepada saya. Akan tetapi silakan berikan kepada guru lain, mengingat sekarang saya menjabat kepala sekolah, maka saya pribadi tidak akan menerima hadiah dari murid.

Mengapa saya tidak suka hadiah?

Karena saya adalah guru yang tidak suka diperhatikan secara berlebihan oleh murid, sebab menurut saya jika ada hadiah untuk saya maka murid akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa memberikan yang terbaik kepada saya sebagai gurunya.

Jika murid tersebut adalah murid yang mempunyai orangtua yang mampu, maka tidak tertalu sulit oleh murid tersebut untuk membelikan hadiah kepada gurunya, tapi tidak semua murid mampu, oleh karena itu, saya secara pribadi tidak mau mengambil hadiah sebab ada teori "jika ada yang senang maka pasti ada yang susah".

Anggapan saya benar, sebab istri bercerita sebelum hari guru, ada seorang murid, dia seorang anak yatim  ditinggal oleh Ayahnya saat berumur dua tahun. Sedangkan ibunya hanya buruh nyuci baju , dia  diasramakan di pesantren. Sebab pesantren memberikan subsidi alias gratis bagi anak yatim

Oleh istri saya di tanya, mengapa dia menunggu lama sekali di depan asrama kakak letingnya, hujan hujan lagi, dia menjawab bahwa dia mau menagih uang sama kakak letingnya yang kemarin sempat dia pinjamkan kepada kakak leting tersebut.

Oleh istri saya mencoba membantu si anak tersebut dengan menanyakan perihal utang dengan yang bersangkutan, yaitu kakak letingnya. Namun, kakak letingnya juga anak yatim yang hanya mempunyai nenek yang selalu menjenguk dia di pesantren. Dia, menjawab bahwa dia juga belum punya uang karena neneknya belum datang menjenguk.

Istri saya penasaran perihal kepentingan uang anak tersebut yang bernama rahmi, rahmi menjawab bahwa dia perlu uang untuk merayakan hari guru. oleh karena itu, rahmi wajib mengumpulkan uang  dengan teman temannya dan tidak boleh telat sebab hari guru tinggal sati hari lagi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline