Foto sisa-sisa Tsunami 2004 di pinggir pantai Aceh (dok.Pribadi)
Indonesia sering mengalami Tsunami. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya sisa-sisa peninggalan Tsunami purba yang masih ada di sebagian daerah di Indonesia. Tsunami terakhir terjadi di Indonesia pada Akhir 2004 di Aceh dan sebagian pulau Sumatra lainnya. Meskipun Tsunami telah terjadi secara periodik di Indonesia namun daerah Indonesia yang terkena Tsunami misalkan Aceh belum mempunyai media pemyampaian tentang Tsunami yang memadai.
Karena selama ini media yang di sampaikan untuk mitigasi dan pembelajaran tentang Tsunami masih terkesan membosankan dan tidak menarik bagi generasi muda Indonesia. Oleh karena itu dibutuhkan suatu mitigasi dan media pembelajaran bagi anak muda serta orang Asing yang berkunjung ke Aceh untuk dapat memahami kejadian Tsunami. Hal yang dibutuhkan adalah suatu wisata tentang sejarah dan tempat-tempat yag mempunyai nilai historis Tsunami yang tinggi. Wisata ini dikenal dengan sebuatan Wisata Sejarah Tsunami. Karena dengan berwisata maka anak muda dan wisatawan tidak akan bosan untuk mengetahui sejarah Tsunami.
Tujuan adanya Wisata Sejarah Tsunami untuk menjadikan Negara Indonesia lebih familiar terhadap bencana Tsunami. Karena Bencana Tsunami tidak akan bisa dipisahkan dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Sehingga Wisata sejarah Tsunami sangat diperlukan mengingat Indonesia Khususnya daerah seperti Aceh rawan terhadap bencana Tsunami. Wisata Sejarah Tsunami diperlukan untuk mengingat memori sekaligus media penyampaian untuk generasi berikutnya. Namun untuk membangun Wisata Sejarah Tsunami sangat diperlukan peran pemerintah untuk membangun Infrastruktur yang bagus.
Wisata Sejarah Tsunami akan membuat masyarakat Indonesia lebih memahami bagaimana kejadian Tsunami dan bagaimana melakukan mitigasi terhadap bencana Tsunami. Selain itu Wisata Sejarah Tsunami juga akan membantu Guru dan Orangtua dalam penyampaian kejadian Tsunami kepada anak-anak tentang bencana Tsunami. Karena tidak bisa di pungkiri suatu saat bencana Tsunami akan terjadi lagi. Sehingga dengan adanya Wisata Sejarah Tsunami akan menjadikan Anak-anak cerdas dalam menyikapi Bencana Alam yang mematikan ini.
Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berarti gelombang Besar. Kata Tsunami sangat populer pada akhir 2004 khususnya di Aceh. Padahal sebutan untuk gelombang Besar oleh masyarakat Aceh itu sendiri adalah Ie Beuna. Ie Beuna telah sering terjadi di Aceh khususnya di daerah pesisir Aceh seperti Simeulue, Aceh Barat. Aceh Jaya. Aceh Singkil dan daerah lainnya di Aceh. namun begitu seringnya Tsunami terjadi di Aceh. Aceh belum mempunyai Wisata Sejarah Tsunami lokal. Oleh karena itu, Wisata Sejarah Tsunami di Aceh perlu ada untuk meminimalisir korban Tsunami yang berjatuhan suatu saat nanti. Di samping itu juga dengan adanya Wisata Sejarah Tsunami maka industri pariwisata di Aceh akan terus berkembang.
Tujuan untuk membangun wisata Tsunami supaya dapat mengambil pelajaran apa telah terjadi pada masa lalu untuk wisatawan yang berkunjung dari dalam negeri maupun luar negeri. Sehingga wisata sejarah Tsunami selain menghasilkan uang dari pengunjung juga akan menghasilkan manusia-manusia yang cerdas dalam menghadapi terjangan Tsunami.
Tsunami yang telah menghancurkan Aceh dan sebagian daerah di Sumatra pada akhir tahun 2004 memakan korban ratusan ribu nyawa melayang baik ditemukan maupun hilang. Oleh karena itu, Tsunami juga meninggalkan banyak luka fisik maupun Psikis bagi orang-orang yang telah kehilangan orang yang mereka cintai baik orangtua maupun sanak saudara. Banyaknya bangunan roboh dan hancur yang masih meninggalkan sisa-sisa Tsunami di Aceh. sehingga Aceh daerah memiliki potensi yang besar untuk dijadikan sebagai daerah salah satu Wisata Sejarah tsunami di Indonesia.
Aceh salah satu daerah di Indonesia yang memiliki potensi besar untuk wisata sejarah Tsunami. Karena Tsunami pernah terjadi di Aceh dan juga yang terbesar pada Abad 21. Oleh karena itu, pemerintah dapat membangun infrastruktur Wisata Sejarah Aceh seperti lokasi simulasi Tsunami dan perpustakaan Tsunami.
Lokasi simulasi dibangun untuk mengetahui bagaimana cara Tsunami terjadi. Sebab wisatawan harus mengetahui terjadinya tsunami yang bertujuan untuk wisatawan mendapatkan pelajaran tentang Tsunami. Karena hanya dengan adanya tempat simulasi maka wisatawan akan lebih merasakan tentang kejadian Tsunami yang sesungguhnya. Selain dibangun sebagai pusat pengetahuan atau simulasi Tsunami terjadi. Lokasi simulasi Tsunami juga dapat digunakan untuk riset mini untuk mengetahui lapisan tanah yang tinggal oleh Tsunami pada masa lampau. Karena perlu diketahui bahwa Tsunami yang terjadi di Indonesia Khususnya Aceh tidak hanya terjadi sekali, namun Tsunami di Aceh sudah terjadi ratusan tahun yang lalu. Sehingga dengan melakukan riset mini terhadap lapisan Tsunami yang telah terjadi maka wisatawan akan memdapatkan banyak ilmu tentang bencana Tsunami.
Riset mini adalah riset yang dapat dilakukan oleh wisatawan dengan waktu yang singkat dan dibimbing langsung oleh mentor untuk mengetahui cara menentukan umur Tsunami yang telah terjadi. Sebab menurut ilmuwan umur Tsunami dapat diketahui dengan cara melihat lapisan pasir yang berada di pinggir pantai. Oleh karena itu, dengan adanya lapisan-lapisan Tsunami maka akan diketahui berapa kali Tsunami yang telah terjadi di tempat dilakukan Riset. Riset mini diharapkan dapat menarik banyak wisatawan untuk pergi ke tempat Wisata sejarah Tsunami.