Lihat ke Halaman Asli

nasroha Dewi

mahasiswa

Pragmatik, Ilmu Penting Dalam Berkomunikasi

Diperbarui: 14 Maret 2023   11:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pembaca yang berbahagia, perlu diketahui bahwa pragmatik merupakan salah satu ilmu yang sangat menarik untuk dibahas kali ini. Maka mari kita pahami pemahaman pragmatic berikut ini.

Pragmatik adalah ilmu bahasa yang mempelajari kemampuan pemakai bahasa dalam menggunakan bahasanya sesuai dengan konteks komunikasi dan maksud tuturan melalui penafsiran terhadap situasi yang berlangsung. Pragmatik tidak hanya mengkaji struktur bahasa, tetapi juga mengkaji tentang hubungan antara bahasa dan tindakan yang dilakukan oleh penuturnya. Maka dengan begitu kita dapat mengetahui makna yang diinginkan pembicara dengan memperhatikan konteks yang ada.

Perlu diketahui bahwa manfaat belajar bahasa melalui pragmatik adalah kita dapat bertutur kata tentang makna yang dimaksudkan penutur, asumsi, dan tujuan mereka. Namun dalam berkomunikasi, konsep manusia terkadang sulit dianalisis dalam suatu cara yang konsisten dan objektif. Perlu kita pahami bahwa, di setiap praktik berkomunikasi akan hadir maksud dari komunikasi si penutur dan lawan tutur. Maksud yang ada pada komunikasi tersebut berbeda-beda dengan struktur bahasa yang digunakan. Dalam kondisi itu, penggunaan bahasa sering kali menyimpan makna tersirat di balik penggunaan bahasa.

Maka, pada kondisi ini implikatur pragmatik sangat tepat digunakan dalam percakapan sehari-hari. Sehingga lawan tutur bisa mempraanggapkan apa maksud penutur dan dapat memberikan dampak yang luar biasa dalam kehidupan. Istilah implikatur ini, dapat dipakai untuk menerangkan apa yang diartikan, disarankan, ataupun dimaksudkan oleh penutur terhadap lawan tutur.

Sebagai contoh,

Anak : " Bu, apakah apel ini enak?" 

Tuturan anak tersebut mengandung implikatur bahwa sebenarnya ia menginginkan apel itu.  

Jadi buah apel ini bisa menjadi media seorang penutur untuk menyampaikan tuturannya berdasarkan tindak tutur tidak lansung. Seseorang bisa mendapatkan apa yang dia inginkan dari tindak tutur tidak langsung tersebut. Maka dari itu kita perlu memahami pragmatik untuk mempermudah kita dalam memahami maksud tersirat dibalik ujaran penutur dan lawan tutur yang terikat konteks, menjaga muka penutur dalam segala konteks tuturan, baik non formal ataupun formal, dan membuka ruang komunikasi aktif dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk mendalami lagi pembelajaran pragmatik, kita dapat berkunjung ke kanal Youtube M Rohmadi Ratulisa.

Naroha Dewi Anjani Lestari & Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum. 

 Universitas Sebelas Maret

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline