Lihat ke Halaman Asli

Asrif: Menulis Merupakan Cara Kita Merawat Bangsa

Diperbarui: 1 Agustus 2018   15:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kepala Kantor Bahasa Maluku, Dr. Asrif saat menyampaikan materi (dok.pribadi)

Motivasi tersebut  disampaikan oleh Kepala Kantor Bahasa Maluku, Dr. Asrif  kepada peserta Pelatihan Penulisan  Artikel Ilmiah di Aula Fisip Unpatti Ambon. 

Pelatihan yang diprakasai oleh Dewan Perwakilan Mahasiswa FISIP Unpatti dilaksanakan hari ini (01/08) dengan melibatkan unsur UKMF dan himpunan jurusan di bawah fakultas.

Menurut beliau," Tak berlebihan bila dikatakan bahwa menulis  merupakan pekerjaan yang paling mudah dilakukan, tak terbatas bagi siapa saja. Namun, banyak orang yang belum percaya diri mengembangkannya. Padahal, kekayaan sumber tulisan sangat banyak kita jumpai saat ini. Bahkan gratis dan bisa kita dibayar lewat menulis. Kantor Bahasa Maluku selalu membuka ruang bagi siapa pun guna mengembangkan bakat menulisnya, serta kami juga sediakan sarananya seperti menulis di majalah kami, Majalah Fuli.

Tambahnya juga," kita harus mewaspadai kepunahan identitas budaya dan bahasa kita. Kepunahan itu bisa disebabkan karena lemahnya daya ledak menulis. Sehingga, saya berharap, anda mahasiswa bisa memainkan peran ini secara maksimal,  agar ke depan budaya dan bahasa kita tidak mati. Mari kita saling berbagi dan menguatkan.

Pelatihan sehari yang dibuka  oleh Wakil Dekan 3 Fisip Unpatti, Drs. V. Ruhunlela, M.Si ini menjadi sebuah asa yang harus dihidupkan kembali di kampus. 

Beliau mengatakan bahwa," kegiatan ini termasuk ruang akademik yang harus digeluti oleh seluruh mahasiswa. Sebab, banyak sekali potensi-potensi maupun lomba-lomba karya ilmiah yang disediakan oleh pemerintah. Hanya saja ada banyak dikalangan mahasiswa yang masih belum bisa mengakses disebabkan belum adanya skill yang dimiliki dalam bidang ini.

"Berkaitan dengan itu, sebagai pimpinan fakultas, kami mengapresiasi Kepala Kantor Bahasa Maluku, Pak Asrif dalam mengubah pola pikir mahasiswa kami  dalam  dunia kepenulisan. Besar harapan, para mahasiswa kami bisa merekam semua ilmu yang disampaikan," lanjutnya.

Senada dengan itu, Evanro Tabafmolu selaku Ketua  DPMF menambahkan," sudah seharusnya mahasiswa sebagai agen perubahan selalu menjemput momen-momen seperti ini. Mahasiswa bukan saja diuji soal kemampuan berbicara di depan forum, melainkan sisi kritisnya bisa terimplementasikan dalam bentuk tulisan.

Disela itu, Ketua Forum Lingkar Pena Wilayah Maluku, M. Nasir Pariusamahu yang diundang juga sebagai pemateri menanggapi kegiatan ini. 

Menurut dia," kegiatan ini merupakan sisi positif dan bernilai sangat akademis. Sehingga, perlu dipertahankan budaya ini. Disinilah ruang kita berbagi. Berdiskusi. Saling mengisi satu lain, tentu dengan nalar dan argumentasi yang objektif. Inilah mahasiswa sesungguhnya.

Kemudian, setelah sesi penyampaian materi oleh dua narasumber, berbagai pertanyaan muncul dalam sesi tanya jawab. Beragam antusiasme peserta ini menjadikan ruangan yang tadinya sepi menjadi ramai. Peserta terlihat menikmati wahana keilmuan ini, walau siang sudah memanggil.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline