Lihat ke Halaman Asli

Perempuan, Kau

Diperbarui: 10 November 2017   11:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rislah. Com

Perempuan, kau
Pergi meninggalkan kerudungmu sebagai azimat
Layar telah kau bentangkan, terbawa angin di antara bentangan pulau-pulau
Dimana-mana, orang menyebut namamu
Tapi, kau terlanjur pergi 

Perempuan, kau
kau, bawa duka dalam kepergianmu
Yang kau jadikan bekal hidup dan amal perbuatanmu kelak
Jangkar terpaksa dilepas
Tapi, kapal-kapal terlanjur karam oleh sedihmu

Perempuan, kau
Lapisan hati yang hijau laksana empedu
Semoga airmatamu tak kau buang percuma ke dalam telaga

Perempuan, kau
Jangan kau salahkan Tuhan
Ketika daun telah jatuh
Sejatinya, hujan yang turun akan mematikan debu-debu.

Perempuan, kau
Aku tau, kau kuat bagaikan karang
Walau ombak menjungkir dan tanah berlari
kau, masih di rumahmu
Menulis takdir lewat langit-langit atap rumahmu. 

Perempuan, kau
Doaku harapanku,
Di mega nol cakrawala
Tanda-tanda hikmah akan datang padamu jua. 

Ambon, 10/11/2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline