Tulisan merupakan inspirasi dari jutaan sel medsos mulai dari Facebook, IG, Twitter, dsj yang melalang buana di wallku hingga pagi ini. Kesan yang tertulis pada tiap-tiap lariknya sangat sungguh memesona.
Berbagai angel dalam setiap tulisannya menyadarkanku bahwa kehidupan digital, foto mefoto bahkan selfie tak ada aturannya. Terpenting adalah makna.
Seperti yang dilakukan oleh para pemenang lomba #hastag Konser Amal Kemanusian di bawah ini:
Jika dilihat, mereka baru anak-anak. Usia mereka tak tahulah apa itu Konser Amal. Yang mereka tau, ada si Artis, Artisnya bernama Melly Goeslaw, ikutan lomba dan menjadi the champion.
Namun, jika telusuri lebih dalam, ternyata edukasi dalam entertaiment itu perlu dilakukan. Maklum, kita tidak buta mata kan? Bahwa inilah fenomena generasi milenia. Mereka adalah penyalur informasi yang aktif. Ketika informasi itu baik. Maka akan menjadi sebuah nilai positif bagi perkembangan hidup mereka.
Lewat tangan mereka, gadget menjadi sempurna, mereka sangat percaya diri dalam memfollow up sesuatu, hingga kadang banjir like dan komentar yang tersangkut di kolom status mereka. Dengan jemari mereka, bahasa menjadi dinamis, bahasa menurut mereka yang penting asal dimengerti, cepat ditulis. Itu saja.
Sehingga kita bisa menemukan berbagai kosakata baru yang lahir tiap detiknya dari gaya mereka berkomunikasi. Ruang tak lagi tertutup jendela otoriter kaum tua. Mereka mengubahnya dengan cair. Yang bukan berjiwa imut akan terkekeh dengan kealaian kata-kata mereka.
Mereka boleh asal selfie. Tapi coba perhatikan baik-baik. Tanpa mereka, tak ada sebuah sudut baru dalam dunia digital. Dunia sudah tak lagi selebar daun kelor. Dunia bagai lipatan buku, sekejap saja orang lain di belahan bumi Timur Barat, Selatan Utara terkontak dengan mudah. Tanpa perlu modal besar. Informasi ditembak dari media mereka.
Tak cuman itu, pesona sang Artis sangat memukau. Pemuka agama pun memberikan sebuah apresiasi terbaik. Mereka adalah penasehat ruhani. Nasehat mereka sangat dibutuhkan dalam menetralisir sikap manusia yang kadang hilang keseimbangan. Bisa dilihat pada gambar ini:
Dukungan juga datang dari pihak pemerintah. Tak bosan-bosan syiar-syiar kebaikan menjadi hentakan kepribadian para penguasa. Menjadi penguasa dengan visi penebar kebajikan adalah momentum untuk menginvestasikan amal. Karena menjadi penguasa adalah amanah.
Nilai merupakan pandangan orang lain kepada kita. Apabila kita lakukan baik, maka baiklah perlakukan orang kepada kita. Apa yang ditanam dengan baik, akan menuai hasil yang baik.