Melintas diantara kemacetan jakarta, menembus belantara jalan raya yg macet luar biasa, yang konon katanya menjadi salah satu kota ter-macet di dunia versi ini, membuat saat terjebak kemacetan mulai dari urusan kerjaan sampai dengan urusan yang tidak bisa di interupt bermunculan disana.
sekali waktu menghindari kemacetan di jalan berakselerasi dan bermain tebak-tebakan jalur non macet diantara jam pulang kantor sudah merupakan mind game bagi para pengendara roda 4 di jakarta ini semua bermuar apada pada: kejelian, pengalaman, filling dan tentunya nasib baik sangat menentukan anda lolos dari bermacet-macet ria di jakarta.
nah saat kemacetan melanda, urusan perut adalah hal yang paling sulit di tangguhkan apalagi setelah pulang kantor, bagi yang tertarik makanan timur tengah, culinary yang satu ini cocok, cobalah menghindari macet SLIPI dengan mengarah ke peramburan lewat jalan KS.Tubun, Persis disamping SPBU 34 Pertamina. disana ada SINDBAD RESTO, yang menyajikan berbagai makanan khas Timur Tengah,
pelayan di Resto ini wajib bisa berbahasa arab, karena sepanjang mata memandang banyak pelanggan asli dari timur tengha yg makan disana dan menggunakan bahas arab untuk berkomunikasi terkait pesanan yang mereka lakukan.
[caption caption="okasi Sindbad Resto"][/caption]
rekomendasi makan di resto ini adalah bagi penggemar kambing bakar, gulai dan aneka kari khas arab di padu dengan roti khas timur tengah (seperti roti Maryam),
untuk makanan kegemaran saya adalah Biryani Laham dan arayees, tapi bagi anda ingin mencoba salad Arab(arabian salad), nasi kebuli, bagi yang berpantang nasi bisa mencoba akda laham(kambing bakar dengan kentang). urusan ukuran makanan sudah pasti ukuran jumbo alias ukuran timur tengah.
untuk urusan minum cobalan Teh Jasmin ala Sindbad, rasanya agak unik karena diantara rasa teh alami tercampur rasa kapulaga, cengkeh, pala untuk rasa manis dapat di campur sama gula dan susu asli yg sudah dihangatkan, kata teman saya serasa minum teh plus minyak angin, rasanya hangat di badan.
serasa menikmati senja yang mula turun dan macet yg mulai terurai, terdapat musholla di samping kiri dan hanya dapat diakses dari luar untuk magrib ditengah kesibukan jakarta.