Lihat ke Halaman Asli

M. Nasir

Pegiat Lingkungan Hidup

Cara Mengelola Asap Rokok Dalam Keramaian

Diperbarui: 11 Desember 2023   12:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Botol Asbak Portabel untuk mengelola limbah rokok (foto pribadi)

Negara tidak mampu menghentikan industri tembakau. Saat ini hanya mampu menyediakan instrumen pengelolaannya, melalui penetapan beberapa regulasi untuk mengantisipasi dampak negatif dari rokok.

Pendapatan Negara masih ketergantungan dengan cukai. Lihat saja, Penerimaan cukai pada 2022 tercatat Rp 226,88 triliun atau naik 109% dibandingkan 10 tahun sebelumnya (cnbc indonesia).

Artinya, bagaimanapun kampanye anti rokok oleh berbagai komunitas dan program di tanah air, nyatanya rokok tidak mampu dihentikan.

Tembakau merupakan komoditas pertanian yang bernilai ekspor. Berdasarkan laporan dari Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), China merupakan produsen tembakau non manufaktur terbesar di dunia. Diperkirakan, nilainya tumbuh sebesar 2,1 juta metrik ton pada tahun 2021. Diikuti oleh India dan Brazil dengan total produksi tembakau masing-masing 0,75 juta metrik ton dan 0,74 juta metrik ton.

Sementara, Indonesia berada di peringkat keempat dalam daftar negara produsen utama tembakau dengan total produksi mencapai 0,23 juta metrik ton pada 2021. Selain menjadi produsen, Indonesia ternyata juga merupakan negara dengan tingkat prevalensi merokok tertinggi di dunia.

Mengutip Statista, angkanya bahkan mencapai 63% pada jenis kelamin laki-laki di tahun 2023. Sementara, tingkat merokok di kalangan perempuan secara nasional termasuk yang terendah di dunia, yaitu hanya sebesar 2,2%.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan prevalensi merokok secara global sebesar 36,7% untuk laki-laki dan 7,8% pada perempuan pada tahun 2020. Lebih lanjut, WHO juga mengungkap tingginya jumlah perokok laki-laki disebabkan oleh adanya stigma yang sering dikaitkan dengan maskulinitas dan status sosial.

Sementara itu, pada negara-negara dengan tingkat kesenjangan gender yang lebih rendah, seperti Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat tercatat memiliki tingkat prevalensi merokok yang cukup seimbang pada kalangan perempuan dan laki-laki.

Adapun, tembakau menjadi salah satu komoditi unggulan tanah air pada sektor pertanian. Menurut data dari Kementerian Pertanian (Kementan), luas ladang tembakau di Indonesia mencapai 236.687 Hektare (Ha) pada tahun 2021 (goodstat).

Apa dampak rokok terhadap lingkungan? Menurut dr. Bagas Suryo Bintoro, Ph.D dari Universitas Gajah Mada, asap rokok yang baru mati dari asbak saja telah mengandung tiga kali lipat bahan pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengiritasi mata dan pernapasan. Rumus sederhananya yaitu, semakin pendek rokok yang dihembus ke udara maka semakin tinggi kadar racun yang siap melayang ke udara. Asap, debu dan puntung rokok juga memiliki dampak yang buruk bagi lingkungan. Asap rokok yang dihembuskan perokok pasif bisa bertahan selama dua sampai tiga jam dalam ruangan. Meski kelihatannya asap telah hilang namun pada kenyataan asap rokok tersebut tetap ada bahkan bisa menempel pada benda-benda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline