Lihat ke Halaman Asli

Pangeran Kecoa

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13770535021976751647

[caption id="attachment_282316" align="alignleft" width="300" caption="Sumber: Kreasi Pribadi"][/caption] "Aduh... Kakak...!" Teriak Salma anak keduaku saat Zahra, kakaknya yang kini kelas III SMA, memindahkan chanel TV.

"Jangan lihat ini, dik. Jelek!" Jelas Zahra pada adiknya yang baru sekolah di taman kanak-kanak.

"Eng.... Bagus!" Rengek Salma sembari merebut remote TV dari tangan kakaknya.

"Acara itu nggak baik. Ini aja" Sergah kakaknya setelah memindahkan chanel TV ke acara dialog.

"Zahra, biarkan saja, sayang" Sahutku mendengar kedua anak gadisku ribut bertengkar.

"Acara jelek, yah! Itu cuma sinetron hayalan" Sanggahnya.

"Biarkan. Nggak apa-apa" Sahutku sambil terus bekerja di depan laptop.

"Itu tidak mendidik, ayah" sambungnya menirukan ucapakn anggota KPI saja.

"Nggak apa-apa" sahutku.

"Itu tidak baik ditonton, sayang" Jelas ibunya yang tiba-tiba datang mendamaikan.

"Adik nggak baik lihat acara kaya gini" Sambung ibunya lembut, tapi Salma terus saja merengek dan tak henti berusaha merebut remote TV dari tangan kakaknya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline