Lihat ke Halaman Asli

DIODILANDINAN

Jurnalis online

Mau Tahu Kenapa Hydrocarbon yang Tinggi dapat Menyebabkan Tidak Lulus Uji Emisi? Simak Penjelasannya

Diperbarui: 6 September 2023   08:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar hydrocarbon/freepik

Hydrocarbon yang tinggi ternyata bisa menyebabkan tidak lulus uji emisi lho, kenapa? Karena saat uji emisi, parameter yang dinilai adalah kandungan karbon monoksida dan hydrocarbon.

Mobil dibawah tahun 2007 mengandung hydrocarbon 700 ppm dan diatas tahun 2007 maksium 200 ppm. Berbeda lagi untuk kandungan gas karbon monoksida, tahun 2007 ke bawah maksimal 3% dan tahun 2007 ke atas 1,5%.

Nova Risdiyanto, Kepala Toko Andala Ban, Radio Dalam, Jakarta Selatan menjelaskan jika kandungan gas hidrokarbon tinggi, itu artinya sisa bahan bakar mentahnya cukup tinggi, bahan bakar yang tidak akan terbakar habis. Lalu kenapa ada beberapa bahan bakar yang tidak terbakar habis di dalam ruang bakar? Ternyata salah satunya bisa disebabkan dari kualitas busi yang kurang bagus. Hal tersebut disampaikan Willy dari bengkel One Second Faster, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Busi yang tidak bagus membuat pembakaran tidak optimal, sehingga bahan bakar yang dikabutkan tidak terbakar seluruhnya. Willy juga menambahkan kompresi mesin yang tidak padat dalam arti bocor kompresi, juga membuat pembakaran tidak efisien.

Hal tersebut disebabkan ketika campuran bahan bakar dan udara itu harusnya padat lalu di-ignite busi namun malah sebagian keluar dari ruang bakar karena kompresi bocor.

Kemudian penyebab lainnya adalah oktan bensin tidak sesuai dengan kebutuhan mesin, jadi sulit terbakar. Dengan angka oktan rendah, bensin  mempunyai karakter cenderung sulit terbakar dibandingkan bensin dengan oktan tinggi.

Dampak lainnya, bensin oktan rendah lebih berpotensi bikin tumpukan kerak karbon di dalam ruang bakar.***




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline