Tahun lalu, tepatnya tanggal 15-16 November 2022 PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero telah memastikan pasokan listrik untuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.
Daya listrik yang disiapkan PLN kala itu mencapai 1.422 megawatt (MW) dengan cadangan daya mencapai 442 MW.
Transfer listrik dari pembangkit di Jawa melalui transmisi bawah laut atau Saluran Kabel Laut Tegangan Tinggi (SKLT) sebesar 370 MW, dan relokasi Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Grati sebesar 100 MW.
Jumlah tersebut berasal dari pembangkit listrik di Bali sebesar 952 MW.
Direktur Utama PLN Darmawan menjelaskan, pengalaman di berbagai ajang, mulai dari G20, Perayaan Natal dan Tahun Baru, Idulfitri, hingga KTT ASEAN di Labuan Bajo membuat kapasitas tim PLN semakin mumpuni.
Cara kerja dan pengambilan keputusan juga semakin solid dan responsif.
Ia menegaskan biasanya untuk event seperti ini persiapannya berbulan-bulan.
Namun karena sudah berpengalaman, kali ini persiapan di KTT ASEAN ini hanya kurang dari satu bulan.
Pihaknya memberlakukan masa siaga kelistrikan sejak 25 Agustus hingga 7 September 2023 dengan memastikan sistem pembangkitan, transmisi, dan distribusi, hingga seluruh personel siap untuk menyukseskan KTT ini.
Saat ini untuk pembangkitan yang memasok sistem Jakarta Hari Operasional Pembangkit (HOP) di atas 15 hari.
Ada kurang lebih 13 Gardu Induk yang menjadi tulang punggung jaringan transmisi juga dalam posisi yang prima dan tanpa gangguan.