Melansir dari Alo Dokter, difteri merupakan infeksi melalui hidung dan tenggorokan Penyakit ini biasanga ditanda dengan munculnya selaput abu-abu yang melapisi tenggotokan dan amandel. Penyakit ini harus segera ditangani karena bisa mengeluarkan rasun yang merusak jantung, ginjal, ataupun otak. Oleh karena itu difteri ini dikatakan penyakit yang menular dan sangat berbahaya kalau mengancam jiwa kita.
Kebanyakan orang menganggap sepele imunisasi, hal itu lah yang menyebabkan seseoramg mudah terkena ataupun tertular difteri karen difteri hanya bisa dicegah dengan imunisasi. Di Indonesia sendiri pemberian vaksin difteri disebut dengan DPT.
Penyebab Meningkatnya Risiko Bagi Penderita Difteri
Tingkat kekebalan tubuh atau imun seseorang berbeda-beda, oleh karena itu resikonya pada penderita difteripun berbeda pula, diantaranya :
1. Seseorang tanpa vaksin atau dengan vaksin tidak lengkap yang terpapar bersama penderita difteri
2. Seseorang yang memiliki masalah dengan sistem kekebalan tubuh
3. Seseorang yang hidup dalam kondisi lingkungan tidak higienis dan penuh sesak
4. Seseorang yang suka bepergian jauh, terutama pada wilayah dengan kasus difteri yang cukup tinggi (seperti Asia Tenggara, Rusia dan sekitarnya, serta Eropa Timur)
5. gaya hidup seperti berbagi pakaian, alat makan, dan barang-barang lainnya juga mampu meningkatkan penyebaran bakteri difteri.
Perlu diingat, bakteri difteri dapat menyebar melalui droplets penderita ke orang lain sehingga tidak dianjurkan untuk berbagi barang-barang pribadi dengan orang lain.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H