Lihat ke Halaman Asli

Nashwa Aulia Ardhini

Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB University

Strategi Efektif Kampanye Politik di Media Sosial Instagram

Diperbarui: 23 Februari 2024   19:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : https://mediadesa.id/strategi-kampanye-media-sosial-peserta-pemilu-pemilu-2024/ (Kampanye Media Sosial)

Mengingat bahwa tahun 2024 akan menjadi tahun politik, banyak pasangan calon presiden yang mulai melakukan kampanye. Sukma et al (2024:368) mengatakan dengan waktu yang terbatas, kampanye politik dilakukan dalam berbagai tahapan dan menggunakan berbagai model kampanye. Oleh karena itu, pasangan calon presiden dan tim kampanyenya membuat  strategi kampanye politik yang efektif. Strategi yang dibuat, akan berubah sesuai dengan media yang dipilih.

Pemilu 2024 adalah kesempatan penting bagi Gen Z dan Milenial untuk menentukan arah politik negara, melalui pemilihan calon presiden dan wakil presiden. Pada aktivitas politik, Gen Z dan Milenial sangat aktif menggunakan media sosial untuk menyampaikan pandangan politik mereka. Sehingga kebanyakan pemilih saat ini, lebih banyak menggunakan media sosial dari pada media massa. Menurut Ardha (2014:105) kampanye mulai menggunakan media digital di era ini, dan media sosial menjadi kekuatan untuk memainkan peran penting dalam kampanye politik.

Peran Media Sosial Instagram dalam Kampanye Politik

Menurut Indrawan et al (2020) medium utama komunikasi politik penguasa dan politisi saat ini adalah media sosial. Media sosial digunakan sebagai sarana penyampaian kebijakan publik, pernyataan politik, sampai komentar terkait peristiwa-peristiwa nasional atau internasional. Oleh karena itu, yang menjadi alasan utama kenapa mereka melakukan kampanye di Instagram adalah kemudahan akses dan biaya yang rendah. Selain itu cakupan dari media sosial Instagram, yang dapat diakses dari mana saja dan kapan saja

Sementara itu Qudsi & Syamtar (2020) mengatakan Instagram adalah platform di mana generasi milenial dapat menyalurkan aspirasi, pemikiran, dan opini mereka. Oleh karena itu, Instagram menjadi salah satu sarana komunikasi politik yang sering digunakan untuk melakukan berbagai kampanye. Melalui Instagram mereka dapat menyapa, dan menyampaikan pesan secara lebih efektif dan efisien. Selain itu, karena disampaikan melalui platform Instagram, pesan akan lebih mudah dipahami oleh masyarakat.

Instagram menjadi media komunikasi politik yang sangat efektif, karena Gen Z dan Milenial cenderung untuk bersuara melalui platform tersebut. Instagram juga, memungkinkan Gen Z dan Milenial untuk mengikuti perkembangan politik terbaru. Instagram juga akan lebih baik untuk branding, karena bergantung pada konten pengguna. Singkatnya, baik politisi maupun pemangku kepentingan politik memiliki kebebasan untuk menggunakan istilah apa pun yang mereka inginkan. Selain itu, dengan menggunakan fitur IGTV politisi bisa berinteraksi secara langsung dan mendalam dengan masyarakat.

Tantangan Kampanye Politik di Media Sosial Instagram

Elizamiharti (2024:69)  mengatakan, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi terkait partisipasi politik di era digital. Salah  satunya adalah  penyebaran  disinformasi  atau  berita  palsu,  yang  dapat  mempengaruhi persepsi   masyarakat   terhadap   isu-isu   politik   dan   mempengaruhi   keputusan   mereka. Disinformasi bisa membingungkan dan merusak kualitas diskusi publik. Manipulasi elektoral juga menjadi masalah serius dalam partisipasi politik di era digital.

Banyak tantangan yang dihadapi, pada saat melakukan kampanye politik di media sosial seperti Instagram. Calon presiden dan tim kampanye, harus meningkatkan pengetahuan dan keahlian yang dimiliki dalam mengelola kampanye agar sukses. Beberapa tantangan yang disebutkan diatas, seperti penyebaran disinformasi dan berita palsu dapat dengan mudah tersebar luas melalui berbagai fitur Instagram. Seperti postingan, stories, dan pesan langsung, yang mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap isu-isu politik. Hal ini bisa membingungkan pengguna dan merusak kualitas diskusi publik yang terjadi di platform Instagram.

Manipulasi elektoral di Instagram, bisa terjadi melalui berbagai cara. Seperti pembelian pengikut palsu, penggunaan bot untuk meningkatkan interaksi, atau penyebaran narasi palsu yang ditujukan untuk mempengaruhi pemilih. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang tepat untuk menghadapi tantangan yang ada pada media sosial Instagram.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline