[caption id="attachment_198507" align="alignleft" width="300" caption="Sumber : Kaskus.us"][/caption] Setelah saya memutuskan resign dari kantor saya tujuh bulan yang lalu, aktifitas keseharian sekarang ini lebih banyak di rumah. Kalau dulu jam enam harus sudah rapi dan siap-siap berangkat ke kantor, sekarang jam 8 masih bisa sarungan di rumah. Kecuali kalau ada client yang minta bertemu pagi, maka terpaksa pagi-pagi harus siap meluncur ke Jakarta untuk menghindari macet. Lagi libur ya pak? Gak ngantor ya pak? itulah pertanyaan yang sering saya terima saat tetangga atau kerabat dateng ke rumah. Atau kalau saya sedang nganter anak saya ke sekolah, pertanyaan itu selalu saja muncul, dan saya selalu kesulitan untuk menjawabnya. Bahkan ibu saya saja waktu sebulan dirumah, juga sempat nanya: " Kok sekarang di rumah saja, nggak pergi-pergi seperti dulu? " Maklum ibu saya SD saja nggak tamat, tapi beliau seorang pekerja keras sampai bisa membiayai kuliah saya. Lalu saya coba terangkan aktifitas saya ke Ibu saya: "Bu walaupun saya di rumah, saya mempunyai jendela yang membuat saya sanggup berkomunikasi ke relasi-relasi saya di seluruh dunia, dengan laptop kecil dan handphone ini saya bisa berkomunikasi dengan relasi - relasi saya di sunter, ciledug, surabaya bahkan di negara lain. Dan para pelanggan saya juga bisa order barang melalui handphone atau laptop ini" Ibuku cuman manggut-manggut mendengar penjelasan sederhana saya, dan beliau sempat memberikan komentar kecil " le... kalau kamu hidup di kampung sana, dikira kamu pelihara tuyul, lha wong di rumah saja kok bisa dapet uang???"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H