Kesya Salsabilla Nst 200904041 & Nasha Putri Han 200904049
(Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara)
Drs. Syafruddin Pohan, M.Si, Ph.D. (Dosen Mata Kuliah Menulis Feature & Editorial)
ChatGPT (Chat generative pre-training transformer) OpenAI merupakan teknologi mesin berbasis kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelligence) yang dilatih untuk bisa menirukan percakapan manusia menggunakan teknologi NLP (Natural Language Processing). Digunakan untuk membangun model bahasa alami yang dapat merespons perintah atau pertanyaan pengguna dengan runtutan kata-kata yang tepat dan menarik. ChatGPT digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk chatbot, asisten virtual, dan sistem tanya jawab.
Pada kenyataannya ChatGPT dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan suatu tulisan yang cukup ilmiah atau bahkan buku dengan prompt yang dirumuskan di awal dengan teknik yang baik dan efektif. Sehingga peluang inovasi menggunakan teknologi ini terbuka lebar untuk pendidikan di Indonesia, salah satunya dalam meningkatkan kemampuan menulis peserta didik di sekolah/kampus untuk meraih enam kompetensi yang dibutuhkan di Era Education 4.0. Enam kompetensi itu adalah berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi, kreativitas, pendidikan karakter dan kewarganegaraan.
Sebuah studi mengungkap pesatnya pertumbuhan dari chatbot berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) Garapan OpenAI, ChatGPT. Bahwasanya chatbot AI yang sebenarnya masih tahap pengembangan ini sudah menjangkau lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan, pada bulan Januari 2023 saja. Tentu ini sangatlah cepat, mengingat ChatGPT baru dirilis untuk umum pada 30 November 2022 yang lalu.
Dilansir dari Engadget, Sabtu (4/2/2023), dalam bulan pertama alat itu rilis saja, sudah ada sekitar 57 juta pengguna aktif bulanan. Sementara di Januari 2023, platform itu sudah mendapat kunjungan dari sekitar 13 juta pengguna setiap harinya.
Analis UBS Lloyd Walmsley menjabarkan, sebagai perbandingan, TikTok membutuhkan sembilan bulan setelah mereka rilis secara global, untuk mendapatkan 100 juta pengguna bulanan meski popularitasnya sangat besar, terutama di generasi muda. Hal ini membuat ChatGPT menjadi satu-satunya platform tercepat yang mencapai 100 juta pengguna.
Dalam paradigma konstruktivisme, ChatGPT dianggap sebagai alat yang membantu pengguna untuk membangun dan memahami pengetahuan. Konstruktivisme berfokus pada pembelajaran yang didasarkan pada pengalaman individu.
Dalam konteks chatbot, pengguna membentuk pemahaman mereka dengan mengajukan pertanyaan dan menerima balasan dari bot. Hal ini memungkinkan pengguna untuk membangun pengetahuan mereka sendiri melalui proses interaktif dengan bot. Terlebih lagi, dalam konstruktivisme, belajar adalah kegiatan aktif yang dilakukan oleh individu, dan chatbot memungkinkan pengguna untuk memperoleh pengalaman aktif dalam proses belajar.