Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Naseh

Ayo menulis

Balasan Langsung dari Allah SWT terhadap Anak Durhaka

Diperbarui: 10 Oktober 2021   15:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

islampos.com

Dikisahkan oleh seorang ustadz Di negri Jiran tetangga (kisah nyata).

Suatu hari saya pergi ke suatu tempat   yaitu Panti Jompo.Saya pergi ke sana karena Seorang sahabat meminta bantuan,Agar saya dapat menyalurkan bantuan kepada orang miskin.

Sebelum pergi,Saya belikan mereka kain sarung, roti,dan lain sebagainya.Kemudian Saya pun pergi ke Panti Jompo yang saya kenal.

Saat  kendaraan saya sampai di halaman Panti Jompo tersebut,Tiba-tiba ada seorang ibu tua berlari dari asrama panti mendekati saya.
"Asyik.....asyik...
  Anak aku datang,
  Anak aku datang,
  Senangnya anak aku datang..."

Saya tak mengenal beliau siapa,
Ibu itu memeluk saya dan mencium saya. Ibu itu berkata...
"Nak......                                                                  Kenapa kamu tinggalkan ibu disini nak...               Ibu mau pulang.....
Ibu rindu rumah kita..."

 Saya waktu itu hampir tak bisa berkata-kata,Saya bergumam di dalam hati
"Ya Allah..."
Kemudian saya coba berbicara.                     Saya pegang tanganya,
Saya tatap matanya ,
"Ada apa bu,ibu ini siapa"
 Ibu itu menjawab,
"Sampai hati nak,
  Kau tak mengakui kalau aku ini ibu mu..."

Bisa saya simpulkan bahwa,Ibu ini adalah orang tua yang di titipkan anaknya yang mungkin tidak pernah di jenguk oleh anaknya.Bagaimana perasan beliau yang begitu rindu pada anaknya.Saya coba berpura-pura Seolah-olah saya anaknya, saya berkata...

"Bu...
  Maafkan saya ya..."

Saya pegang tangannya,Dan saya ajak duduk atas kursi.Saya ambil roti,
Dan saya suapkan ke mulutnya.
Tak terasa menetes air mata dipipinya.
Saya mencoba membayangkan,
Hati seorang ibu yang rindu kepada anaknya.
Bila kita anaknya,
Mengambilkan sepotong roti,
Kita suapkan kemulutnya,
Bagaimana perasaan beliau ?
Bagaimana perasan kita ?.

Saya coba usap air matanya yang meleleh dipipi.Dia pegang tangan saya,    Subhanallah...
Saya bisa merasakan bagaimana perasaan beliau yang begitu rindu kepada anaknya,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline