Kebiasaan gotong royong dan guyub rukun yang telah dilakukan oleh masyarakat sejak jaman. Biasanya dilakukan oleh masyarakat di desa yang memiliki kedekatan dengan para tetangga. Rewang ini dilakukan jika di salah satu rumah tetangganya diadakan acara hajatan dan syukuran.
Biasanya para tetangga akan hadir bila diundang untuk rewang oleh pemilik rumah namun juga datang sukarela untuk membantu agar saling tolong menolong tetap terjaga diantara tetangga. Yang dilakukan hanya membantu si pemilik rumah untuk mengolah masakan dan jajanan yang akan dibagikan untuk orang orang yang ikut dalam syukuran dilakukan si pemilik rumah.
Para tetangga akan rewang dari pagi hingga semuanya selesai meringankan si pemilik rumah. Inilah kebiasaan, kebudayaan yang perlu kita sebagai masyarakat yang mulai sangat individual untuk dilestarikan. Untuk mempererat hubungan persaudaraan antar tetangga dan juga sesama manusia.
Slametan juga dapat dilakukan untuk berbagi rezeki kepada setiap orang yang berada di sekitarmu. Berbagi dan berdoa bersama menjadi simbol yang baik untuk siapapun yang melakukannya. Keberkahan yang datang dari banyak orang dari orang yang membagikan rezekinya juga simbol baik dari slametan. Jadi slametan sendiri memiliki simbol yang baik dan telah dilakukan oleh para pendahulu sebelum kita. Karena maknanya yang dalam tidak ada salahnya harus terus dilestarikan sebagai salah satu kebudayaan negara Indonesia sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H