Lihat ke Halaman Asli

Narul Hasyim Muzadi

TERVERIFIKASI

Language education

Lulus dengan Gelar, Tapi Apakah Kita Ahli?

Diperbarui: 14 September 2024   21:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi simbol kelulusan akademik | Image by Detik.com

Setiap mahasiswa tentu mendambakan kelulusan tepat waktu dengan nilai yang memuaskan, dan tentunya gelar yang berhak mereka sandang. Proses untuk mencapai titik itu memang bisa terlihat sederhana bagi sebagian orang.

Memenuhi administrasi, mengikuti aturan, dan menjalankan skema yang telah disediakan oleh kampus sering kali dianggap cukup untuk memastikan kelulusan dan mendapatkan gelar yang diidam-idamkan.

Dan ya, pada tingkat tertentu, pendapat ini memang benar. Saya pribadi sudah mengalami hal itu. Menyelesaikan studi di jenjang sarjana dengan kelancaran dan kestabilan dalam perjalanan akademis merupakan bukti bahwa sistem yang ada di perguruan tinggi memang membantu para mahasiswa untuk mencapai tujuan tersebut.

Namun, pertanyaan yang lebih besar kemudian muncul, Apakah kita benar-benar siap dengan gelar yang kita dapatkan? Apakah gelar yang tertera di kertas itu benar-benar mencerminkan keahlian yang seharusnya melekat pada diri kita?

Gelar akademis sering kali dianggap sebagai simbol keberhasilan, namun terlalu sering kita lupa bahwa gelar bukanlah tujuan akhir. Gelar hanyalah sebuah alat, sebuah validasi atas kemampuan yang seharusnya sudah kita kuasai.

Banyak yang menganggap bahwa begitu mereka menerima ijazah, mereka secara otomatis menjadi ahli dalam bidang yang mereka pelajari. Kenyataannya, hal tersebut tidak selalu terjadi.

Kita perlu bertanya lebih jauh, Apakah proses yang kita lalui selama bertahun-tahun di bangku kuliah telah membekali kita dengan kemampuan yang mumpuni? Ataukah, kita hanya terjebak dalam sistem yang memudahkan kita untuk "lulus" tanpa benar-benar mempelajari sesuatu secara mendalam?

Banyak mahasiswa yang merasa bahwa proses akademik lebih menekankan pada sekadar memenuhi tugas-tugas, mengerjakan ujian, dan melengkapi berbagai dokumen administrasi.

Pada akhirnya, fokus utamanya adalah untuk menyelesaikan program studi tepat waktu dan mendapatkan nilai yang bagus. Namun, apakah itu cukup untuk memastikan bahwa seseorang benar-benar menguasai bidang yang dia pelajari?

Dalam dunia yang semakin kompleks ini, apakah kita bisa mengandalkan ijazah sebagai satu-satunya bukti bahwa kita siap menghadapi tantangan di lapangan kerja?

Realitasnya, banyak lulusan universitas yang merasa kebingungan ketika memasuki dunia kerja. Mereka sering kali dihadapkan pada situasi yang sangat berbeda dari apa yang mereka pelajari di bangku kuliah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline