Lihat ke Halaman Asli

Narul Hasyim Muzadi

TERVERIFIKASI

Language education

Sifan Hasan, Representasi Ketangguhan dan Indentitas Wanita Muslimah di Olimpiade Paris 2024

Diperbarui: 13 Agustus 2024   13:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Momen Sifan Hassan mengenakan hijab di upacara penghargaan (sumber.harpersbazaar.co.id) 

Sifan Hassan, pelari maraton asal Belanda, telah menjadi salah satu atlet paling menonjol di Olimpiade Paris 2024. Dalam ajang olahraga yang diikuti oleh atlet-atlet terbaik dunia, Hassan tidak hanya meraih medali emas, tetapi juga membawa pesan kuat tentang identitas dan prinsip yang tak tergoyahkan.

Momen yang menarik perhatian publik adalah keputusannya untuk mengenakan hijab saat upacara penutupan Olimpiade, sebuah tindakan yang seolah mendobrak kebijakan kontroversial Prancis yang melarang atlet Muslim mengenakan hijab saat bertanding. Dengan mengenakan hijab selama momen penting ini, Hassan memberikan pesan yang menggema jauh melampaui lintasan balap, menyoroti pentingnya keberagaman dan inklusi di arena global.

Perjalanan Karier Sifan Hassan

Lahir di Adama, Ethiopia, pada 1993, Sifan Hassan pindah ke Belanda pada usia 15 tahun sebagai pengungsi. Di negara baru inilah bakatnya dalam dunia atletik mulai terasah. Hassan pertama kali dikenal sebagai pelari jarak menengah, mencatat prestasi luar biasa di nomor 1500 meter dan 5000 meter. Seiring dengan berkembangnya karier, ia kemudian memperluas jangkauannya ke nomor-nomor jarak jauh, termasuk maraton, yang menjadi tantangan baru baginya.

Karier Hassan penuh dengan pencapaian yang mengesankan. Ia memenangkan berbagai medali di Kejuaraan Dunia dan Olimpiade, termasuk emas ganda di nomor 5000 meter dan 10.000 meter pada Olimpiade Tokyo 2020. Keberhasilannya ini membuatnya menjadi salah satu pelari jarak jauh paling dominan di dunia.

Tantangan Menuju Paris 2024

Menuju Olimpiade Paris 2024, Sifan Hassan menghadapi tantangan besar. Selain beradaptasi dengan transisi dari jarak menengah ke maraton, ia juga harus berhadapan dengan persaingan yang semakin ketat. Namun, dengan determinasi yang kuat dan persiapan yang matang, Hassan berhasil lolos kualifikasi dan tampil di nomor maraton dengan penuh keyakinan.

Lintasan maraton di Paris 2024 terkenal menantang, menuntut kombinasi antara kekuatan fisik dan ketahanan mental. Dalam perlombaan tersebut, Hassan menunjukkan strategi yang matang dan ketenangan yang luar biasa. Dia mempertahankan ritme yang konsisten sepanjang perlombaan, menunjukkan keahliannya dalam mengatur tenaga untuk memaksimalkan performa di tahap-tahap akhir.

Keberhasilan Hassan dalam meraih emas di maraton Paris bukan hanya sebuah pencapaian pribadi, tetapi juga simbol dari dedikasi dan kerja keras yang ia curahkan selama bertahun-tahun. Kemenangan ini sekaligus meneguhkan posisinya sebagai salah satu atlet paling berpengaruh di dunia olahraga saat ini.

Makna Hijab di Panggung Dunia

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline