Memberi diri kita waktu untuk merenung dan menenangkan pikiran sebelum bertindak bukanlah tanda kelemahan, tetapi tanda kebijaksanaan
Hidup bukanlah tentang apa yang terjadi pada kita secara kebetulan, tetapi tentang bagaimana kita merespons dan menanganinya.
Kekecewaan bisa datang dari berbagai proses yang kita jalani, tetapi penting untuk diingat bahwa reaksi kita terhadap kekecewaan tersebut haruslah bijaksana.
Dalam menghadapi tantangan dan ketidakpastian, reaksi yang terburu-buru sering kali membawa dampak yang lebih besar daripada masalah itu sendiri.
Emosi seperti kecewa adalah hal yang wajar, tetapi penting untuk tidak membiarkannya menguasai diri kita dan memengaruhi keputusan kita secara negatif. Ketika kita merasa frustrasi atau kesal, sangat mudah untuk membuat keputusan impulsif yang dapat merugikan diri sendiri atau orang lain di sekitar kita.
Oleh karena itu, penting untuk memberi diri kita waktu untuk merenung dan menenangkan pikiran sebelum bertindak.
Kita semua memahami bahwa kesehatan mental seseorang adalah hal yang sangat pribadi dan unik. Seperti yang pernah disampaikan oleh Brene Brown, seorang penulis dan peneliti, "Kita tidak bisa menjadi manusia yang berani tanpa merangkul ketidaksempurnaan kita."
Setiap individu memiliki kapasitas dan cara mereka sendiri dalam menghadapi stres dan tantangan. Oleh karena itu, tidak adil untuk membandingkan pengalaman dan reaksi emosional seseorang dengan orang lain.
Namun, ada satu hal yang bisa kita lakukan untuk memastikan bahwa tindakan kita tetap produktif dan tidak merugikan: berpikir dulu sebelum bertindak.
Sebagai contoh, bayangkan seseorang yang baru saja mengalami kegagalan dalam ujian penting. Rasa kecewa dan kemarahan bisa sangat kuat.