dursasana macak pandito
mau kemana kita preenn... tanyaku sambil jadi driver kawanku yang seperti bos... "kemana ajalah" jawabnya singkat.... "weh..?" jawabku tak kalah singkat. akhirnya mobil aku arahkan keluar kota... maklum BBM isi tak terbatas... kilometer.. demi kelimeter di libas dengan cepat dan enteng... maklum mobil si kawanku ini merupakan mobil sedan sport termasuk keluaran terbaru.... hampir sama dengan yang dipakai colin mcrae di WRC... yahut.... dan kuenceng untuk digeber.. ditol dan nyaman untuk manuver... sehingga tak berasa jarum speedometer selalu diangka 100Km/jam dengan mudah... ................. hhhmmm.... disela-sela aku menikmati mobil "kinyis-kinyis bin kincolong" terjadi suatu dialog : "aku heran dengan negeri ini... & apa yang dicari sebenarnya dalam hidup ini....!!" kata si kawanku. "hhhmm..... berat banget preen..perkataanmu..!" jawabku.. sambil mengernyitkan jidat... "kalau kamu gimana brooo... kalau kasih sesuatu ke orang lain dan berdo'a pada Tuhanmu...!! katanya dengan serius.... "weh.. preen... tambah aneh lagi kamu....!! semalem gak "terpuaskan" ??? he...he..he.. " jawabku tak kalah seperti serius. ...... semua terdiam.. (hanya suaru deru mesin yang aku geber dengan RPM diatas 4000 - 5000.....) ........... "gini preeen..." aku mulai membuka pembicaraan. "kalau aku memberi sesuatu kepada orang, aku selalu ingat kata orang tuaku dulu.... memberi itu seperti buang gas kentut itu yang aku pahami hingga saat ini" jawabku lagi... "artinya apapun yang kita beri jangan sekalipun kita ada maksud dibaliknya.... bahkan dilarang untuk kita mengingat sekalipun....." jawabku untuk sekian kalinya.... namun ternyata jawaban itu tak memuaskan si kawanku.... "ach... masak segitunya" jawabnya rada sinis... "gini preen.... eh bos... eh.. preenn.." jawabku sambil memulai pembicaraan lagi. "dalam agama yang aku anut dan pahami... kalau memberi selela aku barengi dengan ucapan Basmalah walaupun lirih atau dalam hati..., karena aku selalu beranggapan bahwa kalau aku memberi aku selalu punya ... pamrih itu hanya kepada Allah SWT untuk memberikan rejikanya kembali untuk aku dan keluargaku"...... "yach.. aku hanya minta pamrih, pamrihnya emang sama yang diatas sono...." jawabku sederhana... (huuuuu... terdengar tarikan nafas yang panjang... keluar dari hidung yang emang besar milik kaya si Dursasana... pas bener kalau kita melihat wajah aseli nya di wayang kulit)...... yang bikin dia jadi terlihat ganteng hanya "kekayaannnya" dan tentu saja mobil ini.... "kalau aku gak broo....aku selalu memberi tanpa meminta imbalan sedikit pun termasuk kepada Tuhan YME sekalipun..." jawabnya serius... "waduh.... berat banget preen... kaya kaum "sufi"... jawabku enteng tanpa beban. "iya broo... bahkan aku pengen berangkat suatu waktu ke Tibet... negeri yang menjadi cita-citaku" dia berkata lagi.... hhhmm..... ini aneh lagi pikirku.... walapun angan-angannya Tinggi sekali... tapi mantap juga kalau benar. akhirnya pembicaraan ini terhenti dengan sendirinya....tanpa arah yang jelas........!! karena tanpa terasa kita sudah sampai di warung favorit kita yaitu "kare rajungan" di dekat WBL.... --------------- hingga 5tahun kemudian saat ini aku sering melihat kemunculan si kawan diberbagai media... weh populer juga dia. namun sayang tingkah laku dibalik "media" yang tersembunyi tetap tak bisa hilang.... yaitu… watak. Dursasana atau Duhsasana (ejaan Sansekerta: Duśśāsana) adalah nama seorang tokoh antagonis penting dalam wiracarita Mahabharata. Ia merupakan adik nomor dua dari Duryudana, pemimpin para Kurawa, atau putra Raja Drestarasta dengan Dewi Gendari. Dursasana memiliki tubuh yang gagah, mulutnya lebar dan mempunyai sifat sombong, suka bertindak sewenang-wenang dan senang menghina orang lain. hhhmmm..... DURSASANA macak PANDITO....!! http://disanadisitudisini.blogspot.com/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H