Lihat ke Halaman Asli

Nariza Nugraheni

Mahasiswa S1 Manajemen

Tren Promosi Terbaru di Tengah Pandemi

Diperbarui: 31 Oktober 2020   18:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Enam bulan lebih sudah masyarakat Indonesia bersusah payah menghadapi dampak dari wabah covid-19, ditengah pandemi seperti saat inilah segala sesuatu berubah dan menutut kita untuk terus bergerak mengikuti perubahan tersebut, agar bisa tetap bertahan hidup.
Tentunya dengan selalu berharap bahwa pandemi ini akan segera berakhir, banyak dari pelaku umkm yang terus mempelajari dan memperbarui strategi promosi yang dapat meningkatkan penjualan produknya, karena lesunya penjualan dan menurunya ideks kepercayaan konsumen selama kuartal II 2020 akibat dari dampak pandemi covid-19.

Anjuran pemeritah untuk menjaga jarak, menghindari krumunan, dan bahkan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) kembali memaksa masyarakat khususnya pelaku umkm untuk berpikir dengan lebih kreatif bagaiman bisa tetap beroperasi bahkan meningkatkan penjualan dengan batasan-batasan yang ada. Karena seperti yang kita tau banyak dari pelaku umkm yang gulung tikar tidak mampu bertahan di masa pandemi saat ini, menurut  ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Diana Dewi mengungkapkan sebanyak 85,42% dari seluruh pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) hanya mampu bertahan selama satu tahun di tengah pelemahan ekonomi akibat covid-19.

Tantangan-tantangan yang muncul akibat dampak covid-19 beriringan juga dengan trend-trend yang muncul ditengah pandemi ini menjadikan angin segar untuk pelaku umkm yang ingin mempertahankan bisnisnya, trend-trend tersebut diantaranya adalah media promosi melalui  TikTok adalah sebuah jaringan sosial dan platform video musik Tiongkok yang dluncurkan pada September 2016 oleh Zhang Yiming. Aplikasi tersebut membolehkan para pemakai untuk membuat video musik pendek mereka sendiri, yang mana aplikasi tersebut di unduh sebanyak 2 Milliar kali selama pandemi, sementara di dunia pengguna TikTok melebihi 500 juta pengguna.

Pelaku umkn dapat membuat video yang menarik agar videonya bisa masuk kedalam FYP atau For You Page merupakan laman yang muncul saat pertama kali kamu membuka aplikasi tersebut. Laman ini menunjukkan konten-konten dari pengguna lain yang direkomendasikan untukmu. Ketika konten atau viedo yang dibuat muncul di FYP, ini menjadi suatu keuntungan karena video tersebut cepat populer dan ditonton banyak orang.
Ada beberapa cara yang bisa diikuti agar video promosi pelaku umkm dapat masuk ke FYP :

Membuat konten atau video singkat namun dengan tujuan yang jelas, banyak dari pelaku umkm memakai jasa influencer atau orang yang memiliki jumlah pengikut yang banyak di FYP untuk melakukan endorse atau endorsement. Endorse merupakan salah satu aktivitas promosi yang dilakukan untuk memperkenalkan produk atau barang kepada masyarakat luas. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk membuat orang tertarik dengan produk yang dipromosikan kemudian membelinya.

Menggunakan lagu yang sedang viral di TikTok.

1. Buat video menarik dan berkualitas, TikTok menyediakan pilihan vitur untuk melakukan editing sengingga pengguna tidak perlu menggunakan aplikasi tambahan untuk melakukan editing, sehingga proses editing menjadi lebih mudah dengan hanya menggunakan sebuah smartphone.

2. Sering berinteraksi dengan pengguna lain, memberikan likes dan saling bertukar komentar membuat akun pengguna menjadi lebih dikenal oleh pengguna lain.

3. Menambahkan hashtag atau tagar  pada setiap video yang dibuat ini adalah salah satu cara paling mudah untuk menemukan konten kita di TikTok. Pelaku umkm bisa menambahkan tagar yang sedang populer sehingga TikTok bisa menambahkan video tersebut ke dalam FYP orang yang sedang mencarinya.

Dengan mengikuti 3 langkat di atas memungkinkan viedo promosi yang dibuat pelaku umkm dapat dilihat banyak orang, dan menimbulkan minat konsumen untuk membeli produk umkm tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline