Lihat ke Halaman Asli

Nargis Mahdiyah

University

Puisi: Pagi yang Menanti Perjuangan

Diperbarui: 3 Desember 2024   11:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi yang Menanti Perjuangan

Embun jatuh di ujung dedaunan,
Menyapa dunia dengan harapan,
Langit perlahan membuka tirai,
Menyambut langkah yang harus berlari.

Pagi ini bukan hanya milik sang waktu,
Ia adalah milik mereka yang tak pernah jemu,
Mengukir mimpi di atas peluh,
Melawan lelah, menepis keluh.

Matahari bukan sekadar penerang,
Ia mengingatkan: hidup ini harus berjuang,
Tak ada hasil tanpa keringat,
Tak ada puncak tanpa pendakian yang berat.

Mari bangkit, meski jalan tak mudah,
Cita-cita tinggi menunggu di ujung langkah,
Pagi ini adalah undangan,
Untuk hidup yang lebih baik di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline