Lihat ke Halaman Asli

Nargis Mahdiyah

University

Cerpen Horor: Rapat Organisasi di Gedung Fakultas

Diperbarui: 30 Oktober 2024   14:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

Cerita Horor: "Rapat Organisasi di Gedung Fakultas"

Suasana malam di gedung fakultas itu sangat sunyi, hanya diterangi lampu koridor yang redup dan sesekali suara angin berdesir di luar. Lima orang mahasiswa---Rina, Dani, Lintang, Bayu, dan Arya---sedang duduk melingkar di sebuah ruang rapat untuk menyelesaikan persiapan acara fakultas yang akan digelar minggu depan. Waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam, dan gedung itu pun terasa semakin sepi.

"Sudah hampir selesai, tinggal kita beresin rundown acara dan konfirmasi undangan," kata Rina sambil melihat jam tangannya. Ia mulai terlihat resah.

Namun, suasana di ruang rapat semakin terasa aneh. Bayu, yang biasanya paling banyak bicara, tiba-tiba merasa ada yang salah. "Eh, kok aku merasa ada yang mengawasi kita dari jendela, ya?" ujarnya sambil melirik ke arah jendela kaca besar di belakang mereka. Semua langsung menoleh. Jendela itu gelap, tapi mereka merasa ada sesuatu yang bergerak.

"Nggak usah yang aneh-aneh, Bay," ujar Arya mencoba membelokkan perhatian. Namun, tak lama kemudian, Lintang, yang duduk di pojokan, menggeser kursinya dengan sedikit gemetar.

"Kalian... kalian dengar suara langkah kaki, nggak?" Lintang berbisik, matanya melebar.

Mereka terdiam, mencoba mendengar. Di luar ruangan, samar-samar terdengar suara langkah kaki pelan, seolah-olah ada yang berjalan di koridor. Tapi yang lebih aneh lagi, suara itu tiba-tiba berhenti tepat di depan pintu ruangan mereka. Dani mengintip dari celah pintu kaca, tetapi tidak ada siapa pun di sana.

"Apa mungkin itu satpam kampus?" tanyanya, mencoba rasional.

Namun, tiba-tiba lampu ruangan berkedip-kedip sebelum akhirnya padam, membuat mereka terperanjat. Di dalam gelap, Rina merasakan udara semakin dingin. Dia mengambil ponselnya untuk menerangi sekitarnya, dan saat lampu senter ponselnya menyala, mereka terkejut melihat sepasang jejak kaki basah muncul di lantai, menuju ke arah mereka.

"Jejak itu... baru muncul!" Lintang berkata dengan nada panik.

Jejak itu terlihat basah dan berlumpur, semakin dekat menuju mereka. Arya langsung berdiri, "Kita harus keluar dari sini sekarang!" ujarnya dengan tegas. Mereka buru-buru mengambil barang-barang mereka dan menuju pintu keluar, berharap bisa meninggalkan gedung ini secepatnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline