Lihat ke Halaman Asli

Nargis Mahdiyah

University

Puisi| Jejak Perjuangan

Diperbarui: 26 Oktober 2024   13:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Judul Puisi: "Jejak Perjuangan"

Dalam pagi yang masih gelap,
Langkah ini tetap terarah dan tegar,
Menyusuri jalan panjang berliku,
Dengan harapan, meski kadang samar.

Di setiap jatuh, aku bangkit lagi,
Menyeka peluh di dahi yang penat,
Sebab tahu, hidup tak pernah mudah,
Tapi selalu ada cahaya di ujung penantian.

Ada mimpi yang tumbuh dalam sunyi,
Berakar kuat, menembus kerasnya bumi,
Aku merawatnya, meski perlahan,
Dengan sabar dan ketekunan yang tak terhenti.

Sebab masa depan adalah bayang yang kudekap,
Tak selalu terang, namun selalu ada,
Menunggu saat tekad ini membakar,
Mengubah angan menjadi nyata.

Meski kadang letih mencoba menahan,
Aku tahu semua akan terbayar,
Setiap langkah adalah saksi perlawanan,
Melawan ragu, melawan putus asa yang menghadang.

Aku terus maju, tanpa menyerah,
Karena di ujung perjalanan ini,
Kesuksesan menanti di sana,
Sebagai hadiah bagi mereka yang berani bermimpi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline