Lihat ke Halaman Asli

Wanita Bukan Hiasan: Ketika Kecerdasan dan Empati Memimpin Politik

Diperbarui: 15 Oktober 2024   16:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jacinda ardern, mantan perdana menteri selandia baru, yang menjadi salah satu contoh yang sangat menarik dari kepemimpinan perempuan yang mencakup kecerdasan empati serta ketegasan dalam melalui politik modern. Ardern menarik perhatian dunia lewat aksi pendekatan nya dalam menangani berbagai kasus contohnya seperti kasus Covid-19, serangan teroris di christchurch, dan kebijakan kesejahteraan sosial. Menjadi sesok pemimpin bukan hanya harus mempunyai sifat memimpin yang otoriter namun sangat diperlukan sebuah perasaan empati agar kita bisa mengerti dan juga memahami kemauan rakyat yang tentunya tidak semua kesejahteraan merata.

Pada 19 maret 2019 dunia dikejutkan dengan sebuah serangan yang dilakukan oleh terorisme terhadap dua masjid di christchurch yang menewaskan 51 orang jacinda ardern merespon tragedi ini dengan sikap cerdas dan empati yang ia miliki, dan yang menariknya adalah ardern dalam wkatu 24 jam setelah kejadian ia mengambil sebuah tindakan yang dimana dirinya mengenakan jilbab sebagai tanda solidaritasnya dengan kaum muslim untuk menunjukan kepekaannya terhadap perbedaan kebudayaan dan agama yang menjadi korban. Dalam proses pendekatan nya ia menyampaikan pidato nya sebagai bentuk dukungan kepada keluarga korban untuk mengubah dunia yang memandang krisis terorisme. Bukan hanya bentuk dukungan melalui pidato, ardern juga menggerakan pemerintahan untuk segera bertindak terhadap kasus ini agar tidak terjadi lagi insiden seperti ini, dalam waktu beberapa minggu parlemen berhasil mengesahkan undang undang untuk kepemilikan senjata terlarang.  

Memimpin bukan hanya tentang memerintah dengan sesuka hati tapi tentang bagaimana kita memahami perasaan serta menempatkan diri sebagai rakyat agar kita selalu bisa menciptakan keputusan yang adil serta menguntungkan bagi semua orang karrna setiap keputusan pemimpin merupakan hal yang bisa mengubah sebagian hidup seseorang jadi memimpin harus juga memikirkan dan juga menggunakan perasaan berupa empati dan mengatasinya dengan kecerdasan dalam berfikir maupun bertindak, itu merupakan sikap dasar yang seharusnya dimiliki pemimpin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline