Lihat ke Halaman Asli

Ubah Sampah Dapur Organik Menjadi Solusi Inovatif: Mahasiswa UM Dorong Kesadaran Lingkungan melalui Pelatihan Eco-Enzyme

Diperbarui: 8 Mei 2024   08:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Praktik Pembuatan Eco-Enzyme/dokpri

(08/05/2024) - Pembuangan sampah tanpa melalui proses pemilahan merupakan persoalan yang pelik. Sampah organik dan anorganik yang ditempatkan dalam satu tempat yang sama akan lebih sulit untuk terurai karena perbedaan karakteristik keduanya. Terdapat berbagai faktor yang melatarbelakangi persoalan tersebut, seperti kurangnya kesadaran, belum adanya pelatihan terkait persoalan tersebut, dan fasilitas penunjang yang kurang mendukung.

Berangkat dari persoalan tersebut, mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) melakukan pelatihan pembuatan eco-enzyme sebagai solusi inovatif untuk mengubah sampah dapur organik menjadi barang yang memiliki nilai lebih. Pelatihan yang diadakan di Perumahan Villa Bukit Tidar, Merjosari, Malang pada hari Sabtu (27/4) tersebut merupakan bagian dari upaya dalam menggalakkan pengelolaan sampah dapur organik yang berkelanjutan untuk lingkungan yang lebih baik.

"Saya sangat senang sekali mendapat kunjungan untuk pelaksanaan program pelatihan seperti ini. Ibu-Ibu PKK dapat belajar mengenai potensi yang dihasilkan dari sampah dapur organik. Proses pembuatannya juga terbilang mudah dan terjangkau dari segi harga karena menyesuaikan ketersediaan waktu serta memanfaatkan bahan yang ada di sekitar. Selain membuat produk yang bermanfaat, kontribusi dalam menjaga lingkungan juga tercapai. Saya harap kedepannya akan lebih banyak program pelatihan yang serupa bagi masyarakat sekitar," ujar Ibu Ketua RT, Arum Tyas Handayani.

Proses pelatihan diawali dengan penyampaian materi terkait eco-enzyme. Lalu, dilanjutkan dengan proses praktik yang dilakukan secara berkelompok dengan pendampingan dari perwakilan kelompok pelatihan. Peserta pelatihan terlihat antusias mengikuti setiap tahapan pembuatan eco-enzyme terlihat dari banyaknya pertanyaan yang dilontarkan terkait program yang disampaikan. 

Antusiasme ibu-ibu PKK dalam Praktik Pembuatan Eco-Enzyme/dokpri 

Salah seorang peserta, Ibu Ning mengungkapkan, "Kegiatan pelatihan ini merupakan hal baru bagi kami. Meskipun belum familiar, pelatihan semacam ini membantu saya untuk bisa belajar mengenai banyak hal. Selama ini saya hanya memandang sampah dapur organik sebagai sesuatu yang harus dibuang. Ternyata, banyak manfaat yang dapat dihasilkan jika diolah dengan cara yang tepat. Saya menjadi tak sabar untuk bisa membuatnya sendiri di rumah."

Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal dari upaya lebih lanjut dalam mengembangkan praktik-praktik dalam menjaga lingkungan sekitar yang dimulai dari pengolahan sampah organik rumah tangga.

Kegiatan Pelatihan Eco-Enzyme dengan Mahasiswa UM/dokpri




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline