Lihat ke Halaman Asli

jiwa-jiwa terlantar

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tuhan,

sekarang lihatlah kini,

kanan kiri ku banyak lumpur panas,

rumahku terbakar gas menyesakkan,

tak hanya itu saja,

kini ku dan keluarga ku harus makan dari mana?

tetapi pemerintahpun seakan tak peduli,

malah mereka beringas mencari kepentingan sendiri.

Yang bisa ku lakukan hanya meminta dan berdoa kepadaMu

tolonglah raga dan jiwa yang meratap ini.

Sebelum menutup usia ku,

Tolong berikan senyuman bahagia pada anak cucuku.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline