Fernando Armindo Lugo Méndezmenolak untuk digaji sejak ia menjadi Presidan Paraguay tanggal 15 Agustus 2008 lalu. Pak Lugo yang juga mengagumi pemikiran Bung Karno ini menjadi satu-satunya presidan yang bekerja secara sukarela. Sungguh luar biasa bukan?
Perdana Menteri Jepang Naoto Kan secara sukarela mengundurkan diri pasca Gempa dan Tsunami yang melanda Jepang Maret 2011. Setelah mendapat kecaman bertubi tubi dari berbagai pihak, akhirnya beliau mengundurkan diri. Mungkin hampir sama seperti Pak Harto kala itu.
Presiden Perusahaan Kereta Api Hokkaido di Jepang, Naotoshi Nakajima bunuh diri karena terjadi kecelakaan kereta api. Padahal ini bukan kecelakaan yang berat. Ada 35 orang luka-luka dalam kecelakaan itu namun tidak ada yang meninggal dunia. Ia merasa bersalah atas terjadinya kecelakaan kereta api pada Mei 2011.
Choi Joong-kyung adalah menteri Korea Selatan yang bertanggung jawab atas layanan energi. Ia mengundurkan diri karena merasa bersalah atas kejadian mati listrik pada tanggal 15 September 2011yang mengakibatkan pelaku industri menderita gangguan produksi, banyak orang terjebak di elevator, lalu-lintas pun kacau karena lampu merah padam.
(dari berbagai sumber)
Yang saya tangkap dari tokoh-tokoh diatas bukan keberanian bunuh diri, tidak terima gaji atau mengundurkan diri dari jabatan. Bukan bukan, bukan semua itu. Tapi essensi yang terpenting menurut saya adalah tanggung jawab mereka yang begitu besar. Dari tindakannya, beliau-beliau ini menunjukan bahwa mereka bekerja tidak untuk main-main, mengejar status sosial, apa lagi untuk memperkaya diri. Mereka benar-benar menunjukan pengapdiannya untuk rakyat.
Dan yang perlu untuk bertanggung jawab terhadap kewajibannya bukan hanya para pemimpin, tetapi setiap individu harus memiliki rasa tanggung jawab yang benar. Jangan hanya rajin menuntut menuntut dan menuntut tapi mari kita semua berkontribusi. Meski hanya dalam bentuk tindakan yang kecil, namun jika dikerjakan oleh banyak orang ah alangkah indahnya.
Opini by : N. Yudha
FKM UNDIP
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H