Lihat ke Halaman Asli

Transisi Epidemiologi

Diperbarui: 4 April 2017   18:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Jaman semakin modern, globalisasi terjadi di berbagai bidang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat. Hidup manusia kini dipermudah dengan berbagai akses. Adanya lift, pesawat telephone, internet, sarana transportasi membuat orang semakin sedikit bergerak. Televisi, play station, game online menghilangkan permainan tradisional dari dunia bermain anak-anak. Padahal permainan tradisional sangat baik untuk sosialisasi, menumbuhkan sikap toleransi dan memupuk kerjasama anak.

Selain berbagai kemudahan, disisi lain jaman modern menyuguhkan berbagai stresor bagi masyarakat. Polusi udara, pola makan yang tidak teratur dan tidak sehat, kurang olah raga, bad behavior, menjadi beberapa dari bayak sebab timbulnya transisi epidemiologi. Transisi Epidemiologi adalah keadaan yang ditandai dengan adanya perubahan dari mortalitas dan morbiditas yang dulunya lebih disebabkan oleh penyakit infeksi (infectious disease) atau penyakit menular (communicable disease) sekarang lebih sering disebabkan oleh penyakit-penyakit yang sifatnya kronis atau tidak menular (non-communicable disease) dan penyakit-penyakit degeneratif.

Dunia medis mengenal penyakit degeneratif sebagai satu istilah yang digunakan untuk menjelaskan penyakit yang muncul akibat kemunduran fungsi sel tubuh, yaitu dari keadaan normal menjadi lebih buruk. Adapun beberapa jenis penyakit yang masuk dalam kelompok penyakit degeneratif diantaranya adalah Diabetes melitus, Jantung koroner, Kardiovaskuler, Dislipidemia/kelainan kolesterol, dan sebagainya.

Bukan isapan jempol belaka jika penyakit degeneratif berpeluang menjadi pembunuh utama yang menghantui masyarakat mengingat pola pikir masyarakat yang masih menggambarkan kecenderungan tidak peduli terhadap status kesehatan. Kebayakan orang baru akan peduli dengan kesehatan mereka jika telah jatuh sakit.Sehingga yang terjadi adalah saat seseorang memeriksakan diri, kondisi kesehatannya sudah sangat buruk. Hal ini sangatlah berbahaya, karena sekali divonis oleh dokter bahwa seseorang terkena penyakit degeneratif maka tidak ada obat yang dapat meyembuhkan secara total. Lain halnya dengan penyakit infeksi atau penyakit menular yang disebabkan oleh mikroorganisme patogen atau virus. Penyakit infeksi akan segera hilang setelah penderita diberikan obat. Namun hal ini tentu tidak berlaku bagi penyakit infeksi yang berat dan belum ditemukan obatnya seperti TB paru dan HIV/AIDS.

Penurunan fungsi sel seperti yang terjadi pada penyakit degeneratif memang sudah pasti akan dialami oleh setiap orang. Karena setiap orang pasti mengalami satu fase yang tidak akan dapat dihindari yaitu penuaan. Namun yang dimaksud dengan penyakit degeneratif disini adalah penurunan fungsi sel sebelum waktunya.

Sebagai orang yang bijak, seharusnya kita menghargai kesehatan yang saat ini kita miliki. “Health is nothing but without health everything is nothing”disadari atau tidak, istilah tersebut benar adanya. Jangan menunggu sakit untuk menghargai kesehatan, karena bisa jadi setelah sakit, kesehatan tidak akan kembali secara utuh. Untuk itu, menjaga kesehatan menjadi hal yang sangat penting. Salam sehat !

Oleh : Nareisywari Yudha K

Mahasiswa FKM UNDIP Semarang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline