Peran Teknologi Anti-Deepfake dalam Menjaga Keutuhan Informasi Publik sebagai Wujud Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
Narendra Putra Arianto
Email: 23081010113@student.upnjatim.ac.id
Abstrak
Teknologi deepfake kini menjadi ancaman serius di era digital, dapat merusak keutuhan informasi publik melalui penyebaran hoaks dan disinformasi. Dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI), teknologi ini memanipulasi audio dan visual sehingga menyulitkan masyarakat dalam membedakan informasi yang valid dan palsu. Salah satu solusi untuk menghadapinya adalah penerapan teknologi anti-deepfake, yang efektif dalam mendeteksi dan mencegah peredaran konten palsu.
Setiap individu dengan kesadaran berbangsa dan bernegara memiliki peran penting dalam menjaga keutuhan informasi di tengah kemajuan teknologi, melalui pemahaman digital yang baik. Artikel ini membahas dampak deepfake, solusi untuk menanggulanginya, serta kontribusi seluruh elemen masyarakat dalam menjaga integritas informasi sebagai bagian dari upaya bela negara di era digital.
Kata Kunci: Deepfake, Teknologi Anti-Deepfake, Keutuhan Informasi Publik, Bela Negara, Sadar Berbangsa dan Bernegara
PENDAHULUAN
Di era globalisasi dan digitalisasi, penyebaran informasi melalui internet semakin mudah dan cepat. Namun, kemudahan ini juga membawa dampak negatif, salah satunya teknologi deepfake. Deepfake adalah teknologi berbasis AI yang dapat memanipulasi foto, video, dan suara dengan sangat realistis sehingga sulit dibedakan dengan yang asli.
Penyalahgunaan teknologi ini dapat memicu penyebaran disinformasi, konflik sosial, dan ketidakpercayaan masyarakat terhadap sumber informasi. Melalui pendekatan kesadaran berbangsa dan bernegara, semua pihak dapat berperan aktif dalam mencegah penyebaran deepfake. Salah satu pendekatan ini adalah dengan mengembangkan dan mengimplementasikan teknologi anti-deepfake untuk mendeteksi serta meminimalisir penyebaran konten manipulatif.
ISI