Kutitipkan kenangan tentangmu pada desiran angin di tepi pantai
Bersama senandung lagu yang pernah kau berikan padaku
Apa kau masih ingat
Awal dan akhir kisah kita
Maaf karena aku tak sempat menjabat tangan padamu sebelum aku pergi
Seperti awan mendung di senja ini
Persahabatan kita yang tak pernah dapat kumengerti
Tentangmu, tentang mereka dan aku yang kini terpisah ratusan mill jauhnya
Apa kau masih ingat
Saat pertama kali kita bertemu
Sebenarnya aku tak ingin mengingatnya kalau tau akan seperti ini jadinya
Seperti pasir di bibir pantai yang tersapu ombak
Begitu cepat kau datang
Memberikan kesan yang dalam
Menorehkan luka sesaat
Apa kau masih ingat
Kini aku menganggapmu sebagai saudaraku
Tiada penyesalan untuk hari hari yang telah kita lalui
Terimakasih kawan
Melaluimu aku membiarkan diriku jatuh begitu dalam
Merobohkan dinding yang dulu begitu kuat kubangun
Ingin aku tertawa saat mengingatnya
Bagaimana dulu kau pernah membual padaku
Begitu bodoh dan lugunya aku
Apa kau masih ingat
Malam itu bahwa kaulah orang pertama yang tau
Saat aku memulai lembaran baru hidupku
Bahwa hidup tak kan pernah selamanya
Dan gagal mempertahankan bukan berarti kematian
Kala kebahagiaan dan kesedihan menjadi hambar
Terimakasih kawan
Seandainya kau ada di sini menikmati deburan ombak bersamaku
Dan cahaya mentari yang telah memudar
Hari hariku seperti senja kini
Tidak ada lagi yang kuinginkan karena aku tak paham lagi apa itu arti bahagia
Hanya terus tersenyum karena teman sejatiku kini hanya sepi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H