Lihat ke Halaman Asli

Nestapa Masyarakat Cibitung: Perjuangan Panjang Demi Infrastruktur Jalan yang Layak

Diperbarui: 3 September 2024   15:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masyarakat Cibitung Gotong-royong Perbaiki Jalan Jalan cikadu pasirnangka (dokpri)

Di tengah kerusakan jalan yang kian parah, warga Cibitung terus berjuang untuk mendapatkan infrastruktur yang layak. Mereka sudah bosan dengan janji-janji kosong yang tak kunjung direalisasikan. Namun, di balik segala upaya dan pengorbanan mereka, satu hal yang paling mencolok adalah ketidakhadiran sang Bupati. Saat warga meratap dalam debu dan lumpur, pemimpin yang seharusnya ada di garis depan justru hilang dari pandangan. Bupati yang diharapkan membawa perubahan malah seolah berpaling dari derita rakyatnya, meninggalkan mereka dalam nestapa yang seolah tiada akhir. Sampai kapan warga Cibitung harus berjuang sendirian?

Potret Gotong-royong Masyarakat membangun Jalan tanpa Apbd Pandeglang (dokpri)

Warga Cibitung terus berjuang dengan gigih demi mendapatkan infrastruktur jalan yang layak, namun hingga kini, perjuangan mereka seolah berteriak di ruang hampa. Setiap hari, mereka harus menghadapi jalan-jalan rusak yang membahayakan keselamatan dan menghambat perekonomian. Ironisnya, di tengah jeritan dan tuntutan yang tak pernah surut, Bupati Pandeglang justru absen dari perjuangan ini. Ketidakhadiran pemimpin dalam masalah yang begitu mendesak ini bukan hanya mencerminkan lemahnya tanggung jawab, tetapi juga memperlihatkan betapa jauhnya jarak antara rakyat dan mereka yang seharusnya melayani. Sampai kapan warga Cibitung harus terus berjuang sendirian tanpa dukungan dari pemimpinnya sendiri?

Potret Jalan Rusak yang menjadi akses masyarakat untuk melakukan aktivitas sehari-hari (dokpri)

Bupati justru absen dari panggung perjuangan ini. Ketidakhadiran pemimpin di saat rakyatnya butuh hanya menambah luka yang semakin dalam. Warga Cibitung pun bertanya-tanya, di mana kehadiran pemimpin mereka saat kebutuhan paling mendasar saja diabaikan? Apakah suara mereka hanya akan terus tenggelam dalam kebisuan yang menyakitkan?

*Tulisan kiriman dari masyarakat cibitung (Pandeglang Selatan)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline