Lihat ke Halaman Asli

Membaca Hasil Pemilu 2024: Legitimasi Modal Versus Legitimasi Moral

Diperbarui: 19 Februari 2024   17:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bung Maulana Yusuf AM./dokpri

Substansi demokrasi yang sesungguhnya bukan hanya sekedar siapa yang menang dan siapa yang kalah, akan tetapi bagaimana masalah-masalah publik di akui keberadaannya, masalah-masalah ketimpangan sosial, ekonomi, hukum di cari akar permasalahannya kemudian di cari rumuskan untuk penyelesaian nya.

Pemilu bukan hanya sekedar melaksanakan prosedural pemilu, tetapi melaksanakan pemilu yang bebas dan adil (free and fair election) seperti yang di kehendaki oleh konstitusi. 

Indikasi Malpraktek Pemilu:

Setidaknya terdapat tiga tipologi malpraktek pemilu:

Malapraktik pemilu adalah pelanggaran dalam proses penyelenggaraan pemilu yang bersifat kesengajaan, atau tidak sengaja, seperti lalai, ceroboh, tidak teliti, kekurangan sumber daya, atau ketidakmampuan dari pihak penyelenggara dan pelaksana pemilu. 

Hasil pemilu bukan hanya sekedar angka final yang serta merta valid dan tidak bisa di persoalkan, sebab perolehan suara yang juga bisa di hasilkan dari proses pemilu yang bermasalah.

Suatu hasil pemilu bisa di hasilkan akibat adanya malpraktek

1. Manipulasi aturan pemilu

2. Manipulasi pemilih

3. Manipulasi hasil perolehan suara

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline