Lihat ke Halaman Asli

NarasiFahmi

Jurnalis

Sejarah Lawang Sewu. Berikut Adalah Fakta Sejarah di Baliknya

Diperbarui: 26 Februari 2023   08:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mungkin kalian sudah tidak asing lagi mendengar tentang salah satu destinasi wisata bersejarah yang berlokasikan di kota semarang provinsi jawa tengah. yaitu lawang sewu.  kali ini narasifahmi akan membahas sejarah dari lawang sewu seperti apa.

Lawang Sewu adalah sebuah bangunan bersejarah yang terletak di kota Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Nama Lawang Sewu dalam bahasa Jawa berarti "Seribu Pintu", karena bangunan ini memiliki banyak pintu yang terkenal dan menjadi salah satu ikon kota Semarang. Namun walaupun mempunyai nama lawang sewu, bukan berarti pintunya benar-benar ada seribu ya. Akan tetapi, hanya memiliki 928 buah pintu saja ya teman-teman.

Bangunan Lawang Sewu awalnya dibangun sebagai kantor pusat perusahaan kereta api atau dalam Bahasa belanda-nya Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) pada tahun 1904. Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, bangunan ini digunakan sebagai kantor pusat kereta api Indonesia dan kemudian juga digunakan sebagai markas militer.

Selama masa Perang Dunia II, bangunan Lawang Sewu digunakan sebagai markas militer Jepang dan kemudian menjadi salah satu saksi bisu kekejaman mereka. Dalam masa itu, banyak sekali tawanan perang yang disiksa dan dipaksa untuk bekerja membangun jalur kereta api Jepang di daerah Semarang.

Setelah kemerdekaan Indonesia, Lawang Sewu kembali diambil alih oleh pemerintah Indonesia dan digunakan sebagai kantor pusat kereta api Indonesia. Sejak tahun 1980-an, bangunan ini mulai direnovasi dan dibuka untuk umum sebagai objek wisata sejarah. Kini Lawang Sewu menjadi destinasi wisata yang populer di kota Semarang dan menjadi simbol sejarah perkeretaapian Indonesia.

Yuk teman-teman mari kita lestarikan budaya bersejarah bangsa ini. Sehingga kelak anak cucu kita tau dan tidak melupakan sejarah Indonesia pada zaman dulu.

Narasifahmi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline